Kasihan janin yang masih suci di alam rahim udah dibawa-bawa namanya ke urusan dunia. Bahkan yang paling mengerikan, secara tidak langsung kita seperti sedang mengajarkan fitnah. Astaghfirullah..
Kadang kita suka mengelak kalau dinasehati orang tua dengan alasan gaklogis lah, mitos lah, kuno lahdan sebagainya.. Tapi secara tidak sadar malah kita juga (pasangan muda) yang memanfaatkan hal tersebut.
Kenapa harus mengatasnamakan janin? Kalau mau rujak ya bilang aja karena lagi kepingin ngerujak. Gak perlu bawa-bawa janin yang gak tahu apa-apa. Memangnya kalau gak mengatasnamakan janin gak akan dituruti sama suami gitu? Ah... saya kira gak juga.
Bukankah suami terbaik itu yang paling baik akhlaknya terhadap istrinya? Menuruti keinginan istri demi membahagiakan hatinya adalah salah satu akhlak baik seorang suami kepada istri. Mari kita buat ini menjadi sederhana, tidak perlu membuat konspirasi.
Kesimpulannya...
Apapun kondisi kita, senang, susah, sedih atau bahagia, hendaknya akhlak harus tetap terjaga. Jangan sampai terlalu larut dalam kesedihan, dan jangan juga terlalu jauh terlena dalam kebahagiaan.
Semoga menginspirasi.
Referensi tentang hasad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H