Mohon tunggu...
onino mansah
onino mansah Mohon Tunggu... Administrasi - Digital Marketing Enthusiast

Contributor at: Belajar Bisnis Dropship | Sewa Bus Pariwisata Jakarta | Sepatu Pria Online | Mitra Digital Marketing

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Konspirasi Ngidam", Antara Masuk Akal dan Akal-akalan

13 Oktober 2017   22:35 Diperbarui: 13 Oktober 2017   22:49 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kamu harus bersabar yaa dalam menerima nikmat ini.."

Pesan tersebut cukup membuat dahi saya mengerut. Pasalnya, nasehat dan pesan sabar biasanya sering saya dengar ditujukan kepada orang-orang yang terkena musibah atau sedang berduka. Lha..!Saya kan lagi dapet kabar gembira, kok harus bersabar yaa.. Hmmm

Ibu tahu bahwa saya nampak bingung mendengar nasehatnya barusan. Barulah ibu menambahkan penjelasannya. Kata ibu kurang lebih intinya begini...

"Bersabar saat menerima nikmat, sama pentingnya dengan bersabar saat tertimpa musibah"

Ini unik! Unik sekali. Ditengah ucapan selamat dan doa-doa untuk kesehatan ibu dan calon bayi berdatangan dari saudara-saudara saya, ibu saya malah memberikan nasehat yang berbeda. Saya termenung...jujur saja belum terlalu paham dengan maksud nasehat ibu tersebut.

Hingga barulah dilain hari saya menyadari, setelah difikir-fikir..memang ada benarnya nasehat ibuku. Bahkan bukan ada benarnya, tapi memang MASUK AKAL. Bersabar saat menerima nikmat, sama pentingnya dengan bersabar saat tertimpa musibah.

Jadi begini....

Seringkali kita tidak bersabar saat menerima nikmat atau sedang berbahagia. Katakanlah ketika mendapatkan kabar tentang kehamilan. Terkadang kita bersikap berlebihan, update status semuanya tentang apa yang kita rasakan. Misalnya, tidak sedikit para ibu muda yang rajin uplod foto USG di media sosial. Atau sekedar menuliskan kebahagiaan tetang dirinya dan calon bayi.

Pernah gak kita bayangkan?

Mungkin saja ada orang yang bersedih hati karena sudah puluhan tahun menikah tapi tak kunjung hamil. Dia jadi bersedih ketika membaca apa yang kita ungkapkan di media sosial. Karena dia bersedih, bukan tidak mungkin ia menjadi semakin putus asa. Bahkan timbul sikap hasad dalam hatinya. Hasad adalah merasa tidak suka dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain.

Selain itu bahaya lainnya adalah kita menjadi riya di depan orang lain atas datangnya nikmat Allah ini. Padahal, jodoh dan kehamilan adalah semata-mata karena anugerah dari Allah kepada kita. Bukan akibat kehebatan pencapaian kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun