Mohon tunggu...
Asep Wijaya
Asep Wijaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar bahasa

Penikmat buku, film, dan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menyimak Aksi Negosiator dalam Kepungan Muslihat dan Teror di "Beirut"

25 April 2018   20:14 Diperbarui: 26 April 2018   15:22 3260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istrinya, Nadia (Leila Bekhti), tewas kena terjang peluru dari senjata seorang pemberontak yang masuk ke acara perjamuannya. Anak angkatnya, Karim Abou Rajal (Idir Chender), yang sangat dicintai istrinya, "berkhianat". 

Atas kejadian itu, kariernya berantakan dan ia pulang ke kampung halamannya. Profesinya pun berubah, dari seorang diplomat menjadi seorang mediator untuk sengketa perburuhan di wilayah Boston. 

Mason, lulusan kajian Timur Tengah dari kampus kenamaan, memang tidak asing dengan negosiasi dan perannya sebagai penengah sengketa. Tapi masa lalu yang terus menghantuinya, membuatnya kurang berkonsentrasi menjalankan peran barunya itu. 

Ia buang gaya hidupnya yang mapan menjadi urakan. Selain lebih banyak menghabiskan waktu untuk menyendiri, ia adalah peminum alkohol yang kuat. Tetapi pertemuannya dengan seorang kenalan lama mendadak membelokkan cerita hidupnya. 

Tetiba saja, Mason ditawari menjadi pembicara di Universitas Beirut meskipun sebenarnya ia sadar ada hal lain di balik tawarannya itu. Ia pun bersedia menghadiri undangan itu. Kesediaan yang kemudian mempertemukannya dengan masa lalu sekaligus suasana Beirut yang telah berubah. 

Kota Beirut luluh tantak. Bangunan eksotis yang dulu berdiri sudah banyak yang jadi puing. Warganya tidak lagi bersahabat. Tembakan dan bom di mana-mana. Dalam situasi itu, Mason harus berurusan dengan agen mata-mata Amerika, Israel dan kelompok bersenjata lokal di Beirut. 

Meski begitu, Mason berkewajiban menerima misi yang dibebankan kepadanya oleh kedutaan besar negaranya di Lebanon melalui agen CIA. Ia diwajibkan menjalani peran sebagai negosiator untuk membebaskan Cal (Mark Pellegrino), sahabatnya sewaktu menjadi diplomat. 

Cal, si agen CIA ternama ini, ditawan kelompok bersenjata lokal. Dan belakangan kita tahu, Karim ada di balik kehadiran paksa Mason di Beirut. Ya, Karim dan pasukannya menawan Cal dan meminta pemerintah Amerika memanggil Mason untuk menjadi negosiator untuk pertukaran tawanan dengan kakaknya Abou Rajal yang ditawan pihak lain. 

Pemerintah Amerika sangat berkepentingan untuk membebaskan Cal karena tidak mau informasi yang dimilikinya diketahui pihak lawan. Di sini, persoalan cara membebaskan Cal punya banyak versi. Ada yang menginginkannya "bebas" baik mati ataupun hidup dan ada yang berkeras menginginkan Cal selamat. 

Mason berada pada pilihan terakhir. Tetapi tiga agen mata-mata Amerika, SandyCrowder (Rosamund Pike), Donald Gaines (Dean Norris), Gary Ruzak (Shea Whigham), preferensinya sulit ditebak sehingga mengharuskan Mason untuk bertemu langsung dengan Cal agar ia yakin siapa pihak yang harus dibela. 

Di tengah gejolak batinnya dalam menghadapi masa lalu di Beirut, Mason harus menyelamatkan sahabatnya dari ancaman pembunuhan dari kawan maupun lawan. Ya, selain ia harus berhadapan dengan pasukan bersenjata yang menawan sahabatnya, ia juga harus mempelajari gerak-gerik sekutunya baik agen mata-mata dari Amerika maupun Israel. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun