Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pohon Mangga Baik Hati

19 Maret 2024   07:58 Diperbarui: 19 Maret 2024   08:04 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Aku berpikir mangga hanya mungkin dapat dipetik dengan galah, bila aku dapat berdiri sekitar 60 Cm pada batang yang pertumbuhannya horizontal. Ternyata itupun tidak mungkin dapat dilakukan, mengingat posisi mangga yang terhalang cabang, dan ranting  tadi. 

Bila masih muda mungkin aku bisa memetik dengan memanjat pohonnya, tetapi kini usiaku sudah 73 tahun (per tahun 2021) jadi tidak mungkin dapat melakukannya, maka galah bersongkok kukembalikan ke tempat biasanya.

Akhirnya aku tidak jadi memetik buah mangga dimaksud meskipun sudah tampak menguning, dan membiarkannya sambil berujar ya mungkin itu memang bagian si codhot (kalong kecil).

Memang sudah menjadi kebiasaanku, dan istri manakala melihat cacahan buah mangga dibawah pohon mangga yang nota bene di halaman rumah, dan Apotek spontan melihat ke atas untuk mengetahui dari mana asal buah yang dimakan codhot.

Bila terlihat mangga tidak bersisa atau kalau bersisa hanya tinggal sedikit, tetapi pelok ( Jawa ) atau biji mangga masih menggantung ditangkainya, kami memberi sebutan si codhot ahli.

Mengapa? Ya karena si codhot sudah bisa memakan buah mangga yang matang tadi sampai tak bersisa, sehingga yang tertinggal ditangkai hanya pelok atau biji mangganya saja.

Tetapi bila melihat cacahan buah mangga hanya sedikit, dan bahkan menemukan buah mangga yang jatuh, dan baru termakan sedikit kami memberi sebutan si codhot pemula.

Mengapa? Ya karena si codhot belum bisa memakan buah mangga yang matang tadi sampai tak bersisa, sehingga baru termakan sedikit buah mangga sudah terlepas dari tangkainya. Karena mungkin cara memakannya sambil terbang menyambar -- nyambar saja, yang mengakibatkan buah baru termakan sedikit, lalu jatuh.

Tetapi kalau kami melihat buah mangga baru termakan sedikit, namun buah masih tetap menggantung ditangkai, biasanya kami biarkan agar dimakan codhot di malam berikutnya, karena codhot juga butuh makan.

Kembali ke pokok cerita. Keesokan harinya Senin tanggal 7 Juni 2021 sebagaimana rutinitas dipagi hari, aku memberi makan ikan yang ada di kolam. Selanjutnya dengan air yang ada dalam kolam tersebut, aku gunakan untuk menyiram tanaman hias yang ada di halaman depan rumah sekeliling kolam, dan pohon mangga, serta halaman depan Apotek agar tidak berdebu menggunakan pompa air yang memang sudah disediakan untuk keperluan dimaksud.

Setelah selesai melakukan rutinitas kegiatan dipagi hari, iseng aku melirik ke mangga yang sudah kelihatan menguning kemarin, masih ada atau sudah dimakan codhot ( kalong kecil ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun