Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Fokus Berubah

20 Januari 2021   21:48 Diperbarui: 20 Januari 2021   22:02 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sekarang mari kita ujikan kepada diri kita sendiri, dan berani jujur mengakui. Kita sudah termasuk orang Indonesia kategori bebas 3 buta, kemudian kita membaca surat An Nuur ayat 35  yang sudah diterjemahkan dari bahasa Arab, ke dalam bahasa Indonesia.

Surat An Nuur ayat 35.  Allah (Pemberi) cahaya ( kepada ) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu didalam kaca   ( dan ) kaca itu seakan - akan bintang ( yang bercahaya ) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, ( yaitu ) pohon zaitun yang tumbuh tidak disebelah timur (sesuatu) dan tidak pula disebelah barat (nya), yang minyaknya ( saja ) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya diatas cahaya ( berlapis - lapis ), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan - perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 

Sebagai orang yang mahir dalam bahasa Indonesia, tentunya amat sangat mudah untuk membaca surat ini bukan? Namun mari dengan jujur, menurunkan gengsi, dan mengedepankan bisa merasa kita jawab pertanyaan berikut. Sudah dapatkah kita menemukan makna batiniyah, atau makna yang tersirat, atau makna yang tersembunyi, atau makna yang terkandung dalam surat tersebut? Sekali lagi tolong dijawab dengan jujur, dan dirasakan melalui rasa yang merasakan ( Jawa = roso pangroso ).

Tidak mudah menemukan maknanya bukan? Perlu dikaji dengan tenang dan seksama melalui roso pangroso, mengingat perintah dan petunjuk Allah tidak disampaikan dalam bentuk siap saji, tetapi umumnya disampaikan dalam bentuk perumpamaan, mengapa? Karena Allah menghendaki, supaya manusia itu mau berpikir.

Surat Al Ankabuut ayat 43. Dan perumpamaan -- perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang -- orang yang berilmu.

Surat Al Hasyr ayat 21. Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. 

Kepada teman - teman yang berprofesi sebagai penyampai risalah, apakah dengan sebutan: guru ( ustadz ), penyampai risalah, kiai, pemuka agama, ulama, dan atau sebutan lainnya, hendaklah berhati -- hati dalam melaksanakan tugas mulia, yaitu membangun manusia agar menjadi insan yang berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur. Jangan sampai ada perintah dan petunjuk Allah yang disembunyikan, atau didustakan baik disengaja maupun tidak di sengaja.

Surat Al Baqarah ayat 39. Adapun orang -- orang yang kafir dan mendustakan ayat -- ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal didalamnya.

Surat Al Baqarah ayat 174. Sesungguhnya orang -- orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit ( murah ), mereka itu sebenarnya tidak memakan ( tidak menelan ) kedalam perutnya melainkan api, dan Allah  tidak akan berbicara kepada mereka pada hari kiamat dan tidak akan mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih. 

Saudara -- saudara sungguh berat bukan sangsinya, kepada orang -- orang yang mendustakan ayat Allah itu.  Hendaklah kita selalu ingat dan sadar akan bujuk rayu iblis, setan dan sebangsanya, yang selalu berupaya menjerumuskan manusia kejurang kenistaan, atau menjerumuskan manusia ke jurang kesengsaraan.  

Lalu apa makna sesungguhnya dari surat An Nuur ayat 35 tadi? Sesungguhnya makna yang terkandung dalam surat An Nuur ayat 35 ini, sudah sering kita dengar. Namun karena nenek moyang kita ( Jawa ) menyampaikannya juga dalam bentuk perumpamaan, maka tidak atau belum semua orang dapat memahaminya yaitu "SATRIYO PININGIT".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun