Mohon tunggu...
gus fik
gus fik Mohon Tunggu... Administrasi - Mastering patience will mastering everything else.

Kursustrading.my.id Belajarfx.my.id

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Berpuasa dengan Menghormati yang Tidak Berpuasa

8 Juni 2017   01:58 Diperbarui: 8 Juni 2017   17:08 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, hati dan qalbu yang lembut dan penuh kasih sayang tanpa pandang bulu itu, adalah hati dengan nuansa surgawi.

Hati yang lapang tidak sempit, jernih dari prasangka adalah tujuan daripada semua perilaku ibadah.

Hati yang tenteram adalah milik hamba Tuhan yang diridhaii.

Tidak Membenci mereka yang tidak berpuasa adalah cermin lembutnya hati. Sedangkan melihat mereka sesama muslim yang tidak berpuasa dengan tidak membenci adalah juga cermin kesadaran yang lebih tinggi. Adalah sebuah cara pandang dengan kacamata kasih sayang ala Nabi. 

Tidak menghakimi mereka yang tidak berpuasa meskipun mengaku muslim, adalah manifestasi kelembutan hati. Dengan memohonkan doa supaya mereka bisa berpuasa. Tidak dengan mencaci maki dan menghakimi mereka, layaknya kita sudah lebih baik dari mereka.

Bisa jadi, orang yang mungkin kita nilai sesat dan penuh dosa akan mendapatkan karunia khusnul khotimah. 

Kelalaian dan kezaliman mereka kepada diri mereka sendiri, bukan wewenang kita menghukumnya. Sebaliknya, sebagai seorang muslim kepada saudaranya, jika kita memiliki kelembutan jiwa, maka biasanya kita akan merasa kasihan kepada mereka dan mendoakan agar mereka mendapat hidayah.

Adapun dengan mereka yang tidak berpuasa dan beda agama, maka sikap kita adalah memahami bahwa mereka memang tidak berpuasa. Seyogyanya, kita berperilaku biasa saja, ketika mengetahui umat beragama lain makan dan tidak berpuasa.

Toh, makannya mereka di hadapan kita tidak mempengaruhi tekad kita berpuasa, jika niat kita berpuasa memang bulat dan ikhlas.

Kita, tidak sontak minta dihormati dengan mungkin menghardik dan mengusir mereka dari hadapan kita.

Dan Nabi SAW, tidak pernah memaksakan kehendak dan agama pada pemeluk agama yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun