Nira yang didapat dituang ke wajan sambil disaring.
Jika kebersihan selama penyadapan dijaga, maka biasanya tidak akan ada nira yang gagal.
Nira gagal akan menyebabkan gula tidak mau mengeras sesudah dicetak. Atau akan mencair kembali setelah disimpan beberapa lama.
Ciri nira yang gagal adalah jika dituangkan akan mengeluarkan buih yang halus menggumpal.
Seperti buih pada tuak. Atau seperti buih sabun. Nira yang seperti ini jangan dicampurkan dengan nira yang baik.
Karena itu, jika Anda tak yakin dengan kualitas nira, tuanglah dulu ke satu wadah, lalu lihatlah apakah berbuih halus atau tidak.
Jika berbuih kasar/besar-besar, maka itu tiada mengapa.
Jika ada nira yang berubah warna, berbau aneh, atau yang mengental sendiri, maka sebaiknya buang saja.
Jika nira cepat basi, itu karena kurang bersih atau pengawet kurang baik/kurang banyak. Jika gula masam itu juga karena nira kurang bersih.
Masaklah nira dengan api yang relatif konstan. Jaga api jika memasak dengan kayu bakar.
Jika sudah mulai mendidih, masukkan tiga sendok minyak kelapa, atau segengam kelapa tua parut, atau tiga butir biji kemiri yang sudah dihaluskan. Ini untuk satu wajan nira kapasitas 30 liter.