Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sang Teladan Pendidikan

19 Juli 2020   21:11 Diperbarui: 19 Juli 2020   21:09 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akhirnya masuk UGM. Pun begitu dengan empat adik saya. Sedangkan satu adik saya yang lain tidak kuliah di UGM. Uniknya, selama saya kuliah, Bapak tak pernah lagi mempersoalkan nilai akademik saya. "Yang penting UGM kau." Begitu kira-kira pandangan Bapak. Bapak punya keyakinan bahwa keberhasilan si sulung akan mengilhami adik-adiknya. Terbukti.

Kegigihan Bapak dalam hal pendidikan menjadi teladan bagi saya untuk melanjutkan kuliah. Setelah sekitar dua puluh tahun melanglang-buana di dunia profesional, saya kembali ke bangku kuliah. Saya mulai mengambil master pada usia 43 tahun di IPB, tarik nafas sebentar, lalu melanjutkan kuliah doktoral pada usia 46 tahun. Juga di IPB. Saya berhasil menjadi Doktor pada usia 50 tahun. Keberhasilan ini ingin saya bagi dengan Bapak. "Pak, Doktor anak bapak yang bandal ini.." Tapi Bapak sudah pergi untuk selamanya saat saya masih mengerjakan penelitian untuk disertasi saya di laboratorium.

Tahun ketika Bapak pergi, adalah salah satu tahun paling lara dalam hidup saya.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun