Mohon tunggu...
Indra Trisnajaya
Indra Trisnajaya Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang Konselor/ Konsultan

Secara umum lebih tertarik pada humor, kajian filsafat dan hiburan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kilas Kritik Program BKKBN di 2019

15 Januari 2020   09:27 Diperbarui: 15 Januari 2020   16:05 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sebenarnya program BKKBN yang tertuang dalam strategi pembangunan nasional 2015-2019 tersebut merupakan program lama yang telah dijalankan dan kembali dimuat dalam program tahun berikutnya. 

Lalu mengapa program ini belum bisa mencapai tujuannya? Seperti yang telah dijelaskan, walaupun isu pembangunan keluarga merupakan hal yang strategis, tetapi program yang dijalankan tidak mendapat support maksimal di tingkat lapangan, dan juga karena sasaran yang dituju kurang tepat.

Padahal kita semua mengetahui bahwa sasaran yang paling ampuh untuk membentuk keluarga Indonesia yang berkarakter adalah generasi muda atau Milenial. 

Berdasarkan data Proyeksi Penduduk Indonesia dari BPS, bahwa generasi yang berusia 20 -- 30 tahun akan disebut sebagai kelompok milenial. 

Laporan memperlihatkan generasi ini menyumbang 23,95 persen dari total populasi Indonesia pada 2018 yang menurut proyeksi BPS jumlah penduduk Indonesia mencapai 265 juta jiwa. 

Sedangkan tahun 2019, diproyeksikan akan sebanyak 23,77 persen dari total populasi yang mencapai 268 juta jiwa. hal tersebut berarti  satu dari lima orang di Indonesia adalah generasi muda. 

Semua sepakat bahwa generasi muda adalah penerus bangsa. Kemajuan suatu bangsa bisa dilihat dari bagaimana generasi mudanya berkarya. Sedangkan generasi muda Indonesia saat ini sedang dalam kondisi darurat, karena kita sedang dilanda krisis moral (karakter). 

Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan dan aksi premanisme di kalangan remaja, tawuran sekolah, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, aborsi. Masalah tersebut  hingga saat ini belum dapat ditangani dengan baik.

Hasil survei yang dilakukan BKKBN pada 2010 menunjukkan sebanyak 51 persen remaja di Jabodetabek tidak perawan lagi karena telah melakukan hubungan seks pranikah. 

Hal serupa juga terjadi di kota besar lainnya. Misalnya saja di Surabaya tercatat 54 persen, Bandung 47 persen, dan 52 persen di Medan sudah tidak perawan. 

Terlebih lagi yang terjadi di Yogyakarta di mana hasil penelitian pada tahun 2010 menunjukkan setidaknya tercatat sebanyak 37 persen dari 1.160 mahasiswi di Kota Pelajar tersebut menerima gelar MBA (marriage by accident) alias menikah akibat hamil maupun kehamilan diluar pernikahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun