Kisah Keuchik Mukhtar adalah bukti nyata bahwa pengabdian tidak mengenal batas usia. Di tengah kesibukannya sebagai pemimpin desa, ia masih menyempatkan diri untuk belajar dan meningkatkan kapasitas dirinya. Semangat dan ketangguhannya menjadi teladan bagi banyak orang, khususnya di lingkungan Ansor dan masyarakat Pidie Jaya.
Melalui pelatihan ini, ia tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga memperkuat komitmennya untuk terus mengabdi kepada masyarakat. Sosoknya mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus selalu siap belajar, bekerja keras, dan memberikan contoh nyata bagi generasi penerus.
Dengan keberhasilannya menyelesaikan DTD III Ansor, Keuchik Mukhtar telah membuktikan bahwa usia bukanlah hambatan untuk terus maju. Ia adalah inspirasi bagi siapa saja yang ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat, tidak peduli seberapa berat tantangan yang harus dihadapi.
Di Blang Dalam, Bandar Dua, Pidie Jaya, cerita tentang Keuchik Mukhtar akan terus dikenang. Bukan hanya sebagai seorang pemimpin desa, tetapi juga sebagai simbol ketangguhan, keikhlasan, dan dedikasi. Ia adalah santri kehidupan yang mengajarkan bahwa pengabdian adalah jalan menuju keberkahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI