Mohon tunggu...
Helmi Abu Bakar elLangkawi
Helmi Abu Bakar elLangkawi Mohon Tunggu... Penulis - Pengiat Sosial Kegamaan dan Esais di berbagai Media serta Pendidik di Lembaga Pendidikan Islam

Khairunnas Affa' linnas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

DTD III PC Ansor Pijay, Waled NU : Pemuda Ansor Lokomotif Perubahan di Era Digital

27 Januari 2025   22:34 Diperbarui: 27 Januari 2025   22:37 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waled NU Bersama Jajaran PC Ansor Pijay dalam DTD III PC Ansor (Dokpri) 

Sebagai bentuk dukungannya, Waled NU membuka pintu bagi kader-kader Ansor dan masyarakat umum untuk mengikuti pengajian di Dayah Ummul Ayman, Meureudu.

Dokpri
Dokpri

 "Dayah kami terbuka untuk siapa saja yang ingin memperdalam ilmu agama. Pengajian ini adalah salah satu cara untuk membangun generasi Nahdliyin yang kuat dalam keilmuan dan akhlak," tambahnya. 

Dokpri
Dokpri

Waled NU menyampaikan bahwa kader Nahdliyin tidak hanya hadir sebagai penggerak nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, tetapi juga menjadi bagian dari keputusan-keputusan besar bangsa."," ujar Waled NU. 

Pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga itu menjelaskan bahwa keterlibatan Nahdliyin di berbagai lini politik menunjukkan bahwa NU adalah rumah besar yang menaungi semua anak bangsa, tanpa membatasi pilihan politik mereka.

Waled NU: DTD Ansor Wadah Membumikan Nilai  Aswaja An-Nahdliyah di Negeri JapakehDokprienurut Waled NU, NU dan Ansor memiliki prinsip yang jelas dalam
Waled NU: DTD Ansor Wadah Membumikan Nilai  Aswaja An-Nahdliyah di Negeri JapakehDokprienurut Waled NU, NU dan Ansor memiliki prinsip yang jelas dalam

. "NU tidak berpolitik praktis, tetapi kader Nahdliyin yang bergerak di politik selalu membawa nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan yang menjadi ciri khas NU. Kehadiran mereka di berbagai partai politik adalah bukti kontribusi nyata NU dalam menjaga stabilitas dan pembangunan bangsa," tegasnya.

Dokpri
Dokpri

Waled  menambahkan bahwa kehadiran Nahdliyin di berbagai partai politik juga menjadi bukti inklusivitas dan kematangan NU sebagai organisasi. 

"Walaupun berada di partai politik yang berbeda, kader NU tetap bersatu dalam visi besar untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Perbedaan politik bukan alasan untuk terpecah, melainkan sarana untuk saling melengkapi demi kebaikan bersama," ungkap Waled NU

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun