"Saya sampai lupa hitungan kotak suara tadi. Kalau besok kurang, salahkan Fendi saja ya!" katanya, membuat semua orang tertawa.
Pak Isnaini, sosok yang biasanya tenang, ikut menimpali, "Yang penting jangan sampai salah tulis gampong tujuan. Kalau tidak, semua usaha hari ini percuma."
Pak WA, sebagai sosok senior yang dihormati, berbicara dengan nada bercanda namun penuh makna. "Kita ini satu tim. Kalau logistik sukses, itu karena kebersamaan kita, bukan karena saya sendiri."
Ucapan itu langsung diiyakan oleh Mas Bro, alias Pak Maimun, salah satu pejabat di Sekretariat KIP. "Betul itu. Pilkada ini bukan hanya kerja satu orang, tapi kerja tim."
Momen Kebersamaan yang Membawa Keseimbangan
Di warung bakso, tidak ada lagi perbedaan hierarki. Semua membaur, dari staf hingga pejabat utama. Bahkan Pak Khalil, yang sering tampil nyeleneh, terlihat larut dalam kehangatan kebersamaan.
"Kalau setiap hari bisa begini, saya yakin semua orang akan lebih semangat kerja," ujar Kak Nur, salah satu "Srikandi" logistik, sambil tersenyum.
Abi Zarius menambahkan, "Kalau rasa bakso ini dijadikan strategi, tim bola saya pasti juara."
Nana, yang biasanya serius, ikut mencairkan suasana. "Semoga bakso ini jadi simbol solidaritas kita. Tidak ada yang lebih penting dari kerja sama." MJ, Isnaini dan Nasri juga ikut serta dalam acara.dan kegiatan tersebutÂ
Momen di warung "Tarim" mungkin terlihat sederhana, tetapi ia memberikan energi baru bagi seluruh tim. Setelah kembali ke gudang logistik, mereka bekerja dengan semangat yang terbarukan.
Pak WA, yang menjadi sosok sentral dalam momen ini, memberikan refleksi yang penuh makna. "Kita ini bekerja bukan hanya untuk Pilkada, tapi untuk demokrasi. Kalau kita tidak solid, bagaimana kita bisa memastikan hak rakyat terpenuhi?"