Kuusap mataku dan kubuka lebar-lebar,Â
Tetap sepasang telor mata sapi,Â
Namun semakin lama berubah lagi jadi senyummu,Â
Akh.. Kenapa kamu menyiksaku begitu rupa?Â
Akhirnya karena jengkel, kusantap telor mata sapi itu karena lapar,Â
Dan akhirnya aku mampu melupakan senyum indah dari sudut bibirmu.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!