Mohon tunggu...
Bang Aswi
Bang Aswi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Bandung | Kompasianer Bandung

Seorang penggila olahraga, tukang ulin, dan desainer yang menggemari dunia kepenulisan. Aktif sebagai pengurus #BloggerBDG dan konsultan marketing digital | Kontak: bangaswi@yahoo.com | T/IG: @bangaswi ... ^_^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Mining for Life", Bahan Tambang di Sekeliling Manusia

26 Januari 2019   17:22 Diperbarui: 26 Januari 2019   17:26 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri
KONSERVASI ALA PT FREEPORT INDONESIA

PT Freeport Indonesia yang belakangan ini paling disorot oleh media ternyata tidak melulu mengeksploitasi alam Papua. Hasil tambang utama mereka pun tidak hanya berupa emas. Dari satu ton batu yang diambil, mengandung 10 kg tembaga. Sisanya adalah emas yang hanya sekira 1 gram, dan juga 4 gram perak.

Dari lahan seluas 292.000 hektar yang dikontrak di Provinsi Papua, hanya 9% saja yang digunakan untuk kegiatan produksi dan ekstraksi mineral. Sisanya yang memiliki tingkat endemis tinggi dan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di Asia Tenggara dikonservasi dengan sebaik-baiknya.

Bersama para pakar Indonesia dan internasional, PT Freeport Indonesia terus menjalankan program pemantauan lingkungan yang mencakup survei flora dan fauna secara ekstensif di dalam berbagai rentang habitat berbeda. Mereka sudah memiliki SOP untuk pengelolaan keanekaragaman hayati.

Mereka pun bekerjasama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah Papua dan Kementerian Lingkungan Hidup melepasliarkan 1.354 labi-labi (kura-kura) moncong babi ke habitat asalnya di area Taman Nasional Lorentz. Makanya gak heran dong kalau mereka pernah menerima sertifikasi Wildlife at Work (2011) dan dinominasikan untuk penghargaan Corporate Land for Learning Rookie of the Year (2012) dari Wildlife Habitat Council (WHC) Amerika.

dokpri
dokpri
Sosok itu kemudian berbicara pada diri sendiri, "Bisa jadi kerusakan lingkungan atau eksploitasi alam yang berlebihan itu diakibatkan oleh para penambang ilegal yang tersebar di mana-mana. Ya, bisa jadi." Menurut kamu bagaimana?[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun