Sosok itu langsung menatap takjub pada daleman pabrik yang berdiri di atas tanah seluas 20 hektar ini. "Begini rupanya isi dari pabrik motor itu," bisiknya manggut-manggut. Beberapa peti sudah tersusun rapi, katanya sih bakal dikirim ke luar negeri. Lho kok bisa? Ya, TVS Motor Company adalah salah satu perusahaan manufaktur roda dua terbesar di India dan 10 besar di dunia. TVS Motor Company memiliki 3 pabrik kelas dunia. Dua ada di India, dan satu lagi ada di Indonesia, ya di Karawang ini.Â
Sepeda motor yang diproduksi terdiri atas satu line untuk impor dan 1 line ekspor. Pembagian persentase komposisinya adalah 40 persen untuk domestik dan 60 persen untuk ekspor. Negara-negara di Asia yang dituju adalah Myanmar, Philipina, Laos, Iran, dan negara-negara di luar Asia adalah Maladewa, Burkina, Pantai Gading, dan beberapa lainnya. Nah, peti-peti itulah yang nantinya akan menjadi 1.000-2.000 unit motor bebek dan sport seperti TVS Rockz atau Sport Apache. Wow!
Pengujiannya pun bukan main-main. Sosok itu melihat dengan kepala sendiri bagaimana ada motor diuji dengan jarak yang mencapai seribu kilometer dengan kecepatan tinggi, lalu ada motor yang diuji dengan medan tidak rata untuk jarang seribu kilometer juga. Begitu pula dengan pengujian shockbreaker atau mesin yang sering diserang debu pasir. Semua ada pengujiannya tersendiri. Perakitannya pun bergerak sesuai aturan dan serba cepat. Sebagian dikerjakan manusia, sebagian lagi dikerjakan robot.Â
Begitu pula dengan pengecatan yang membutuhkan ruangan khusus. Benar-benar mengesankan. PT TVS Motor Company Indonesia berkomitmen menyediakan proses manufaktur kelas dunia berkualitas ekspor dengan memiliki kandungan lokal 65% seperti plastik, fabrikasi, dan part aluminium. Wajar saja kalau tagline TVS saat ini adalah Motor India Kualitas Dunia. Mengapa? Ini karena TVS sering disimpulkan sebagai motor dari Cina. Mereka tampaknya ingin lepas dari bayang-bayang itu, plus menunjukkan kalau TVS juga mudah untuk aftersalesnya.
Kalau di dalam negeri, TVS berhasil mendapatkan penghargaan dari OTOMOTIF AWARD 2013 untuk kategori Best Sport di kelas Sport 160-180cc. Mereka terus berusaha menghasilkan sepeda motor yang inovatif, mudah dikendarai, dan ramah lingkungan. Untuk aftersalesnya, TVS mempunyai jaringan servis yang berada di dekat konsumen. Konsepnya sederhana, yaitu 3S (Sales, Service, dan Sparepart). Hanya saja, perjuangan mereka masih sangat panjang, karena harus mengubah mindset masyarakat bahwa motor bagus dan berkualitas itu tidak melulu harus dari Jepang atau Eropa. Semoga saja.
Oya, satu hal yang membuat sosok itu berkesan adalah mushalanya. Besar sekali. Bentuknya tidak mirip dengan mushala pada umumnya, hanya berupa bangunan kotak tapi tanpa dinding di tiga sisinya. Satu dinding sebagai bagian dari arah kiblat. Karpetnya bersih. Tempat wudhuya juga unik, tanpa bangunan terkecuali hanya pipa-pipa air yang langsung bermuara pada kran. Tanpa dinding inilah yang membuat suasana di dalam mushala begitu adem dan nyaris membuat mata terpejam. Bisa jadi dibuat demikian biar terlihat dari mana saja dan tidak ada kesempatan untuk kabur dari tempat kerja padahal tidur di mushala hehehe....[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H