Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sepak Bola Gajah, Sisi Lain dari Hegemoni Olahraga Merakyat

12 Juli 2022   07:00 Diperbarui: 13 Juli 2022   11:02 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejanggalan tersebut terjadi di laga lainnya kala Timnas Thailand bermain imbang 1-1 melawan Vietnam. Dalam laga tersebut, timnas U-19 Thailand dan Vietnam diduga telah memainkan sepak bola gajah. 

Sekedar informasi, bahwa sepak bola gajah merupakan julukan yang disematkan pada suatu pertandingan yang terindikasi memuat kecurangan. 

Artinya, dari dua tim sepak bola yang bertanding mereka justru tak bermain serius dan memilih bermain dengan tidak biasanya yakni sengaja bermain sesuai dengan skenario yang telah diatur sebelumnya. 

Hal tersebut biasanya terjadi dikarenakan kedua tim sama-sama menghindari lawan yang lebih berat, atau bahkan mengincar bonus bayaran tertentu jika mereka mampu menjalankan pertandingan dengan target atau hasil akhir tertentu.

Lalu benarkah sepak bola gajah hanya terjadi kali ini saja? dan Apa dampak buruk yang didapatkan suatu tim kesebelasan pasca terlibat dalam skandal sepak bola gajah tersebut?

1. Merusak Citra Sepak Bola dan Identitas Suatu Tim

Kita tentu masih ingat dengan skandal sepak bola gajah yang melibatkan Timnas Indonesia dan Thailand di ajang Piala Tiger tahun 1998. Dan nama yang paling diingat dalam kejadian tersebut adalah Mursyid Efendi. 

Gol bunuh dirinya dalam pertandingan yang berkesudahan dengan kemenangan Thailand 3-2 tersebut dianggap hal yang sengaja. 

Alhasil, Mursyid pun mendapatkan hukuman dari Federasi Sepak Bola Dunia yakni FIFA. Ia mendapatkan hukuman larangan bertanding dalam laga internasional seumur hidup dan dilarang mengikuti pertandingan resmi nasional selama setahun. 

Jika berkaca pada peristiwa tersebut, tentu kita dapat memahami selaku pecinta sepak bola bahwa citra sepak bola seakan dirusak dengan sengaja. 

Penonton justru  tak mendapatkan sajian permainan yang menarik dan justru mengedukasi bagi para generasi muda agar dapat meneruskan perjuangan menjadi pemain sepak bola professional di masa yang akan datang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun