Juni 2022, bursa transfer musim panas 2022 telah dimulai, beberapa tim papan atas dari masing-masing liga top benua eropa telah memulai gebrakan dengan mendatangkan para pemain kelas wahid demi misi utama yakni mempertahankan gelar dan memanaskan peta persaingan di liga domestik masing-masing negara.Â
Jika kita melihat musim-musim sebelumnya, kesempatan tranfer di musim panas tentu dijadikan langkah awal guna merekrut pemain-pemain berkualitas guna memperkuat skuad khususnya di beberapa lini atau posisi.Â
Jika kita telah mengetahui Manchester City berhasil menjuarai Liga Inggris musim lalu dengan dramatis atas pesaing terdekatnya yakni Liverpool, AC Milan yang menjadi penguasa Serie-A Italia berkat konsistensi hingga akhir laga di pekan ke-38, PSG yang tak tersaingi di Liga Prancis, Bayern yang semakin perkasa di Bundesliga Jerman, dan Real Madrid yang berhasil menikmati gelar Liga Spanyol nyaris tanpa persaingan dari Barcelona dan Atletico Madrid.Â
Namun, sadarkah anda para pecinta sepakbola di manapun anda berada jika persaingan sesungguhnya justru dapat dilihat dari kompetisi yang justru hadir dalam nama Liga Champions Eropa. Sejak musim-musim sebelumnya, gelar Liga Champions memang menjadi yang begitu prestisius dan begitu diidamkan oleh seluruh kontestan klub yang mengikutinya.Â
Bagaimana tidak, memulai langkah untuk dapat masuk ke kompetisi tersebut harus setidaknya berada di peringkat 4 klasemen akhir di masing-masing liga dengan kuota yang telah ditetapkan Uefa, atau minimal jika ingin lolos ke kompetisi nomor satu di benua biru tersebut tanpa harus bersaing di 4 besar klasemen liga, maka alternatif lain harus mampu menjadi juara Uefa Europe League (liga eropa) agar dapat berlaga di kompetisi tersebut.Â
Itulah yang menjadi alasan, jika mayoritas klub kontestan Liga Champions Eropa bersaing memperkuat skuad yang telah ada guna mampu melangkah jauh di turnamen bergengsi tersebut.Â
Jika kita telah mengetahui juara Liga Champions Eropa musim lalu Real Madrid berhasil menjadi jawara dengan perjalanannya dari fase grup hingga menjadi juara dengan begitu melelahkan dan menegangkan, tentu musim depan kejadian tersebut kemungkinan besar akan kembali terjadi dan bukan tidak mungkin juara Liga Champions Eropa musim 2022/2023 akan berubah.Â
Berikut peta persaingan beberapa klub-klub papan atas benua biru melihat dari geliat transfer musim panas 2022.
1. Manchester City Â
Klub kaya asal Inggris tersebut berhasil menjadi juara Liga Inggris musim 2021/2022 setelah mampu menyelesaikan 38 pertandingan dengan rincian 29 kali meraih kemenangan, 6 kali hasil imbang, serta hanya menyentuh 3 kali laga dengan kekalahan. memasukkan 99 gol dan kemasukkan gol sebanyak 26 gol.Â
Berkat statistik tersebut mereka berhasil menjadi kampiun liga inggris setelah mengungguli pesaing terdekatnya Liverpool dengan raihan 93 poin unggul 1 poin atas klub yang bermarkan di stadion Anfield tersebut.Â
Di Liga Champions mereka harus kembali meraih hasil minor setelah tersingkir di babak semifinal atas raksasa LaLiga Real Madrid dengan agregat 6-5. Tentu raihan tersebut menjadi kegagalan kesekian kalinya yang didapatkan oleh Man City  di bawah komando Pep Guardiola.Â
Apalagi jika melihat statistik gol yang dicetak Man City musim lalu, raihan gol yang dicetak oleh Manchester City kebanyakan dicetak oleh second line seperti Bernardo Silva, Kevin de Bruyne, Riyadh Mahrez, Ilkay Gundogan, serta Raheem Sterling. Kurangnya ketersediaan striker tajam dan produktif pasca ditinggal Sergio Kun Aguero, membuat  The Citizen hanya memiliki opsi striker dalam diri Gabriel Jesus.Â
Raihan 13 golnya musim lalu membuat lini depan city kerap menjadi pertanyaan para pecinta sepakbola di seluruh dunia. Lantas, Erling Haaland lah yang menjadi jawaban atas pertanyaan tersebut, pemain haus gol berkebangsaan Norwegia tersebut didatangjkan oleh City dengan mahar 75 juta pounds atau sekitar Rp 1,3 trilliun.Â
Dengan tibanya Haaland, Guardiola kembali memiliki opsi memainkan striker tunggal musim depan dengan lebih membebankan target gol tidak hanya kepada Kevin de Bruyne dan Riyadh Mahrez.Â
Menariknya, City yang sering memainkan umpan pendek di area pertahanan lawan seperti kita lihat di televisi akan lebih memvariasikan dengan umpan crossing memanfaatkan umpan-umpan berkelas dari dua sayap mereka sterling, Mahrez melihat postur Haaland yang begitu menjulang. lantas, Apa yang bisa dilakukan City musim depan di Liga Champions?Â
2. Bayern Munchen
De Rottens tengah bersukaria, setelah berhasil mempertahankan juara Bundesliga musim lalu dengan berhasil menyelesaikan 34 pertandingan  dengan berhasil mendapatkan 24 kemenangan, 5 hasil imbang, dan menelan 5 kekalahan. Membuat tim yang pernah menjadi juara UCL tahun 2013 tersebut berhasil unggul 77 poin atas pesaing terdekatnya yakni Borussia Dortmund yang hanya mengoleksi 69 poin.Â
Kegagalan, di Liga Champions musim lalu di babak perempat final melawan tim sekelas Villareal, justru menciptakan pengalaman minor tersendiri bagi tim dan para suporter Bayern.Â
Maka dari itu, demi bisa meraih hasil maksimal musim depan di Liga Champions, Bayern pun bergerak cepat di bursa tranfer musim panas kali ini dengan mendatangkan winger terbaik asal benua afrika sekaligus mantan pemain Liverpool yang juga berhasil mengantarkan Timnas Senegal menjuarai Piala Afrika 2022 yakni Sadio Mane seharga 42 juta euro (Rp 641 miliar). lantas dengan datangnya Sadio Mane ke Bayern, mampukan Bayern kembali mendominasi eropa musim depan? menarik untuk ditunggu.
3. Real Madrid
Berhasil menjuarai LaLiga musim lalu dan sekaligus memastikan gelar juara Liga Champions ke-14. Membuat Real Madrid berambisi kembali bersaing di musim selanjutnya. Raihan 26 kemenangan, 8 hasil imbang, serta menelan 4 kekalahan. Membuat Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti berhasil mengungguli para pesaing terdekatnya macam Barcelona dan Atletico Madrid.Â
Jika kita melihat skuad Real Madri saat ini, tentunya ada kekhawatiran dari segi usia rata-rata skuad yang memang sudah sebagian butuh regenerasi, di posisi striker misalnya, Real Madrid tak mungkin selamanya mengandalkan seorang Benzema seorang diri yang telah berusia 34 tahun, kemudian di posisi lini tengah gelandang-gelandang macam Kroos, dan Modric juga tak selamanya dapat diandalkan mengingat usia mereka yang sudah menyentuh angka 34 dan 36 tahun.Â
Lalu, manajemen El Real pun bergerak cepat pada bursa transfer tahun ini, mendatangkan Aurelien Tchouameni seharga Rp 1,53 trilliun adalah jawaban awal yang tepat. Ditambah datangnya Antonio Rudiger dari Chelsea secara gratis, membuat Real Madrid semakin mantap untuk mengarungi kompetisi musim depan khususnya di Liga Champions.Â
Lalu, apakah Real Madrid mampu mempertahankan gelar UCLnya sekaligus mendapatkan gelar ke-15 mereka? Â menarik untuk ditunggu.
4. AC Milan
Jawara Serie-A serta pemegang juara 7 kali Liga Champions yakni AC Milan juga tak mau ketinggalan. Rossoneri telah bangkit dari tidur panjangnya setelah hampir melewati lebih dari 1 dekade tak mencicipi manisnya juara Serie-A Italia.Â
Raihan 26 kemenangan, 8 kekalahan, dan 4 hasil imbang dari 38 pertandingan yang dimainkan, sudah cukup menjadi bukti jika AC Milan telah bangkit dari tidur panjangnya. Akan tetapi, anak asuh stefano Pioli tak bisa jumawa hanya dengan menjuarai kompetisi domestik saja.Â
Pasalnya, dalam perjalanan AC Milan musim lalu khususnya di Liga Champions Eropa, mereka hanya sanggup bermain di fase grup saja setelah hanya menempati peringkat juru kunci grup di bawah Liverpool, Atletico Madrid, dan FC Porto. Demi memperkuat persaingan musim depan, AC Milan telah bergerak cepat mendatangkan Divock Origi dari Liverpool.Â
Melansir laman Indosport, pemain berkewarganegaraan Belgia tersebut akan menjalani tes medis dan merampungkan kepindahannya ke San Siro dengan status bebeas transfer dalam waktu depat.Â
Lalu siapa sajakah incaran Milan berikutnya? dan sampai sejauh mana sepak terjang Milan di Liga Champions Musim depan? menarik untuk ditunggu.
5. PSG
Jawara liga Prancis musim lalu Paris Saint Germain kembali membuat gebrakan teranyar. Bagaimana tidak, pemain andalannya sekaligus peraih top skor Liegue 1Â sekaligus top asist yakni Kylian Mbappe berhasil menandatangani kontrak "gila" dari manajemen klub berdurasi seumur hidup.Â
Hal tersebut merupakan upaya klub guna mempertahankan pemain bintangnya sekaligus misi guna memperkuat dominasi mereka di kompetisi domestik. Lalu yang menjadi pertanyaan, sudah tepatkah langkah PSG?Â
Melihat statistik klub musim lalu, raihan 26 kemenangan dari 38 laga yang dimainkan serta hanya meraskan 4 kekalahan dan 8 hasil imbang agaknya terlalu berlebihan jika hanya mengincar gelar domestik semata.Â
Ada keinginan lebih dari klub mengapa Mbappe ditawarkan kontrak yang begitu fantastisnya. Liga Champions, ya kompetisi tersebut telah menjadi trofi yang diinginkan oleh klub sejak lama.Â
Hampir menjadi juara di musim 2020 namun harus gagal setelah kalah 0-1 atas Bayern di partai final membuat PSG harus mengubur mimpi dalam-dalam untuk dapat menjuarai kompetisi tersebut.Â
Musim lalu pun mereka hanya sanggup tembus di 16 besar dengan barisan pemain kelas wahid macam Leo Messi, Mbappe, Neymar, dan Donarummanya. Dengan rumor PSG yang menginginkan Nabi Keita dari Liverpool, serta ingin mendepak Ramos dari klub guna mendapatkan pemain anyar. Langkah gila apa lagi yang dilakukan PSG guna mampu meraih gelar UCL pertama mereka musim depan?Â
Itulah beberapa sajian menarik tentang peta persaingan UCL musim depan melihat dari sisi kebijakan transfer klub. Jika ada masukkan dan komentar dari para kompasianer tentang klub-klub papan atas eropa musim depan silakan tuliskan di kolom komentar. Terima Kasih.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H