Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Desainer

21 Juli 2024   23:13 Diperbarui: 21 Juli 2024   23:29 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga tahun ketiga, saya menerima image dari Mey, sebuah desain baju pengantin yang menakjubkan. Cemerlang seperti warna burung merak, ungu dan hijau, desain gaun  yang dilengkapi dengan kerudung panjang pernikahan seperti ratu. Fashion design yang master, yang saya pikir sayapun sulit menggapainya meski saya studi di Paris.

Apakah untuk kita, Mey? Balasku  gederasa.
Aku mengambarnya saat malam tiba, ketika lampu lampu kristal berpendar! Mey hanya menjawab begitu. Lalu kembali sepi, dia tak berkirim berita lagi.

Sampai tahun keempat saya selesai PhD desain, saya pulang kembali ke tanah air. Langkah saya berburu sementara batin saya berdegup kencang. Berharap untuk segera bisa bertemu kekasih hati saya, Mey, untuk meminta dia menjadi pendamping hidup saya.

Papa dan ibu saya terlihat menanti di ruang arrival terminal tiga, sekelar kustom, saya berlari memeluk kedua orang terhormat itu. Bertigaan kami berpelukan ketat melepas rindu.

Setelah reda saya bertanya kepada mereka.
Bagaimana kabar Mey, papa dan ibu? Tanya saya antusias.

Serentak wajah mereka menyurut seperti senja. Saya menatap kedua orang terdekat saya ini dengan rasa yang sudah saya kenal selama hidup saya.

Ada apa dengan Mey? Tanya saya berfirasat.
Saya tatap kedua mereka, di wajah ibu ada butiran bening yang segera turun, lalu dia mendekap saya.

Mey, telah mendesain hidupnya nak! Suara ibu tercekat di lehernya. Sementara papa mengeluarkan print out picture. 

Waktu itu Mey memohon untuk memberikan ini kepadamu Andre! Terang papa sedih.

Saya membuka gambar dan langsung saya tahu desain picture tangan Mey yang saya kenal khas. Saya menelusuri sebuah skets desain fashion yang khidmat dan tenang, namun terasakan dingin.

Warna fashion terlihat seperti bulu dan putih seperti awan. Sebuah fashion kain kafan untuk orang yang sudah meninggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun