Dia mengangguk perlahan. Saya iba,menatap dalam paras perempuan muda itu, serasa saya pernah mengenalnya entah kapan dan dimana, seperti semuanya menjadi rancu di dalam putaran waktu silam. Lalu saya meninggalkan perempuan itu sendirian.
***
Saya merasakan resah sepanjang malam, merasa bersalah bakal menghabisi bunga-bunga di tepi jalan di kerja esok pagi, membuat saya insomnia.Â
Sehingga di pagi yang paling muda, saya sudah berjalan menuju taman, sementara semesta masih tampak gelap semenjana.
Tak lama saya tiba di taman, saya terkejut memandang  diantara warna semesta yang rabun,  sejauh saya memandang, seluruh muka tanah taman sudah dilapisi penuh oleh bunga-bunga tepi jalan.
Saya menunggu hingga terang di gerbang taman  untuk memulai kerja, bersamaan Indera saya juga menghirup aroma wangi menyengat.
Beberapa orang-orang  terlihat berjalan menuju pasar, mereka melewati saya yang berpakaian lengkap dengan peralatan pemotong rumput. Mereka memandang aneh ke arah saya dan terlihat sedikit jerih di wajahnya.
Beberapa orang berceloteh kerna merasa sedikit ganjil, bahwa ada seorang petugas pemotong rumput di pagi buta mau memotong rumput di tanah kuburan.