Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bunga di Tepi Jalan

2 November 2023   17:20 Diperbarui: 2 November 2023   17:22 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar pixabay.com

***
Tak terasa pagi berputar kembali seperti kemarin. Saya sudah hampir tiba di taman kota kemarin, untuk menyapu daun-daun jatuh dan sisa irisan rumput yang tertinggal.

Mendekat sisi batas taman, saya menampak rumpun bunga kemarin yang saya luputkan. Terlihat semakin indah dan mekar lebar.

Saya mengabaikan tugas sementara, untuk bergegas mendekati bunga di tepi jalan. Berjongkok, dan menikmati pesona bunga rona warna itu.

Ketika saya menyibak rumput potong yang di sekelilingnya, saya menemukan lipatan kertas berwarna pastel yang pula sewarna bunga. 

Saya memungut dan membukanya, terbaca tulisan tangan indah, saya pikir perempuan. Terima kasih untuk tidak memotongnya.  Sukak! Begitu tertulis.

Saya pun mengantongi kertas itu sembari memandang berkeliling, tapi tak nampak seorangpun, hanya pagi dengan embun yang sudah lewat.

***
Tiga hari saya tak bekerja di taman kota, dan hari keempat saya kembali untuk menebas rerumputan yang bakal memanjang.  

Saya tiba di sana, memanggul motor pemotong dan mendekap tangkai pisau putarnya lalu mulai bekerja. 

Ketika saya beralih ke spot terakhir yaitu lokasi bunga di tepi jalan kemarin, saya berpikir bahwa bunga di tepi jalan telah selesai dan mati.

Namun saat saya tiba, saya mendapati rumpunan bunga yang lebih meluas, memanjang bersisian dengan jalan, rona warna semakin berarak segar. Bunga-bunga itu menjadi rimbun memenuhi batas tepi taman dan jalan.

Saya terduduk sendiri, dan berpikir apakah mesti membabatnya demi kerapian taman sesuai perintah atasan, namun saya merasa iba untuk menghabisi bunga-bunga di tepi jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun