Lalu dia berjalan ke tengah meja, dan menyanyikan satu lagu yang paling indah menyayat hati.Â
Suaranya lembut mengalun memenuhi ruangan kafe, merdu dan pedih buat semua yang mendengarnya. Sekejap pun udara kafe menjadi hening tanpa gemerisik, hanya kicau lagu burung bocil yang sendu memilukan, diakhiri suara unggas indah itu fading away.
Suasana kafe pun beku beberapa detik, namun saya tidak menyadari, bahwa mantan wanita saya menghampiri saya dan tiba-tiba dia merubuhkan tubuhnya mendekap saya erat.
Maafkan aku Dre! Aku baru tahu betapa rasa cinta hatimu yang terdalam kepadaku, setelah mendengar nyanyian hati burung kecil itu! Ratapnya berlinang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H