Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Lubang Luka di Tubuh Emak

11 Agustus 2023   15:51 Diperbarui: 11 Agustus 2023   16:00 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awakku kok terasa seperti bolong, ya Yun! Katanya ketika itu.

Kali ini sudah ketiga kali mamak mengatakan tentang rongga di tubuhnya dan saya tau itu adalah luka.  Dua luka kehilangan, pertama belahan jiwanya dan kedua, putra bungsunya.

Bukan satu lubang, tetapi dua, Yun! Lanjut ibu menegaskan.

Saya membeku, betapa dua lubang luka itu hanya menyiskan sepi dan rindu di tubuh Emak di dalam melengkapi hari-hari ujungnya.

Sejalan dengan waktu-waktu tepinya, ibu semakin sepi bicara, makanpun selalu tersisa lebih separuh, sementara matanya tampak begitu jarak.

Barangkali ini adalah waktu-waktu diam dari Mamak bersama saya, yang menjalani ritme waktu panjangnya yang mulai melambat.

 Sampai di satu kali, Emak berbicara beberapa.
Yun, sopo yang mesti ku pilih buat menambal bolong awak ku ini, ya? Bapakmu apa adikmu! Tanya Emak tiba-tiba.
Seleluasa Mamak saja, Mak! Saya hanya menjawab kelu.

Lama sehabis itu dia berpikir.
Tak pikir, biar adikmu saja yang menambal satu bolong Emak ini, ya! Katanya. Mata Mamak terlihat seperti kaca berair bening.

Saya mengelus lengan kurusnya dan menggangguk. Pastinya emak sangat menyayanginya lebih! Kata saya lirih.

Mamak tidak menjawab, tubuhnya mematung agak lama.
Tapi, Mak masih punya sisa satu lubang yang bakal Mak bawa pergi! Kata ibu nyaris tak terdengar.

Saya diam dan menelan di tenggorokan saya yang tiba-tiba tercekat menahan rasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun