Burung hantu dan Kucing-pus menikah keesokan harinya dengan memakai event organizer (EO) heboh, seekor Merak viral yang terkenal di sebuah bukit berbunga.
Para undangan binatang, memakan hidangan daging cincang dan irisan buah limau yang kuning. mereka makan di meja kayu tua hutan dengan sendok dan garpu perak.
Kedua pengantin bergandengan dan menari tarian tik-tok di tepi bukit, dinaungi cahaya bulan. Hingga timbul kembali rasa lapar pada tubuh Burung hantu.
Maaf sayang! Aku masih merasa lapar! Kata Burung.
Bukankah kau sudah memakan sepiring jamuan daging cincang? Istrinya, Pussy, bertanya heran.
Ah! Daging cincang itu tak mengenakkan lambungku, sayang! Itu membuatku menjadi mual! Jawab sang Hantu.
Apakah lebih baik kita leyeh-leyeh dahulu, sayang? Kata Burung.
Benar sayang, akupun merasa sedikit letih! Sahut Kucing-pus malu-malu.
Kemudian mereka masuk ke dalam sarang burung hantu yang tampak megah, dipenuhi ornamen-ornamen kelasik  dan lukisan. Kebanyakan lukisan kucing yang berderet memenuhi dinding ruang.
Oh! Lukisan kucing yang indah-indah, sayang! Aku sukak! Sapa Kucing-pus tersepona.
Tapi tak ada lukisan diriku di sini! Kapan kau akan membuatnya, sayang? Aku begitu ingin! Desah kucing manjah.
Tentu saja, sayang! Aku akan membuat lukisan indah parasmu, segera setelah ini! kata Burung Hantu bergetar.
Burung hantu memegarkan sayapnya, memasukkan kucing lembut ke dalam dekapan kuatnya, semakin kuat dan semakin kencang, membuat kucing Pussy-Sweet meronta kehilangan nafas dan setelah mahluk indah itu lemas, Burung Hantu memakannya lahap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H