Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kucing Cantik dan Burung Hantu (Cerita Binatang)

14 Juli 2023   12:25 Diperbarui: 14 Juli 2023   12:30 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar pixabay.com

Ah, betapa indahnya bumi bersama kau Pussy cantik! cetusnya sembari mendekap kucing merem melek itu.
O unggas yang bidang dan perkasa, betapa lumer cintaku padamu! Desah Pussy seperti mengerat.

Burung semakin memperkeras pelukannya.

Oh! Marilah kita menikah, karena sudah terlalu lama kita berdiam diri tak melangkah ke depan masa! Si Pussy merintih di dekapan. Burung hantu mengangguk berderuk.

Oh! Betapa akhirnya kurindukan pernikahan ini cintaku! Baiklah kita akan mencari dua buah cincin pernikahan! Katanya.
Kucing konak tidak menjawab kerna teramat bahagia.

Lalu mereka pergi menyusur pantai dan berlayar ke seberang pula mencari cincin. Menepi melewati rawa, mereka tiba di tanah tempat pohon beringin tumbuh. 

Di hutan ini terkenal dengan sosok yang menyediakan segala printil-printil pernikahan.

Siapakah tokoh penjual cincin itu, cintaku? Tanya Kucing cantik.
Dia seekor babi pesolek yang sohor, sayangku! Jawab Burung.

Dan saat mereka tiba di satu rumah mewah di belantara, mereka melihat seekor babi glowing dengan aksesoris intan berlian di tubuhnya. hidungnya yang besar ditindik anting berlian yang berkilau.

Hai, Piggy-Pink! Apakah kamu bersedia menjual cincinmu seharga satu M? Burung hantu mengeluarkan ikatan uangnya.

Piggy-Pink menyeringai mencium bau tumpukan duit sembari menyerahkan dua cincin emas murni.
Menyenangkan bisnis dengan kalian, pengantin muda! Katanya serak.

Sehabis menerima cincin, mereka berdua kembali berlayar menuju kediaman tanah mereka dengan hati berbunga-bunga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun