Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Harus Legowo jika STY Bukan Pilihan yang Tepat

31 Januari 2022   12:14 Diperbarui: 31 Januari 2022   12:27 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di leg-2, Timnas kontra Timor Leste, siapa pengendali lapangan Timnas? 

Marselino Ferdinan atau Rahmat Irianto? Mencoba melihat peran keduanya di lapangan saya tidak menemukan pola yang jelas, siapa sang pengatur lapangan? Sesekali Marselino, lalu Rahmat, kadang-kadang bersamaan atau kadang-kadang pula tidak keduanya. Seperti ada dua jendral di lapangan, sehingga skema Shin Tae-yong kelihatan rancu.

Posisi Rahmat di gelandang serang sebelah kiri kadang merangkap menjadi gelandang tengah (bertahan), begitu pula posisi Marselino di gelandang tengah dengan posisi lebih ke atas seperti posisi sembilan palsu, namun kadang-kadang bermain terlalu dalam menjadikannya gelandang bertahan. Jadi sering terjadi overlap atau irisan yang sama antara Rahmat dan Marselino.

Mengoptimalkan Marselino di gelandang tengah serang bisa lebih baik, sementara Rahmat berperan sebagai gelandang bertahan saat diserang.

Jalur flank kanan yang diisi full-back Bayu Fikri-Ricky Kambuaya-Terens Puhiri, sudah terjalin bagus dengan hasil gol dari Terens. Ini karena Kambuaya murni sebagai gelandang kanan serang, sementara Bayu Fikri mengisi full flank dan Terens memanfaatkan area half flank yang merupakan area kosong antara area tengah dan feriferal pitch lawan, akibat tarikan flank keluar (Bayu Fikri) dan gelandang ke tengah ) Kambuaya. 

Terens berlari di jalur kosong half flank ini dan Kambuaya memberi umpan sejajar dari area tengah yang dengan mudah di teruskan menusuk jala Pereira pada kejadia gol pertama.

Sementara di jalur sayap kiri full-back Arhan-Rahmat-Rumakik, tidak semulus jalur sayap kanan, menjadi sering rusak karena peran Rahmat ke belakang berat untuk recover ke penyerangan, sementara Marcelino tidak mengisi posisi Rahmat sebagai gelandang kiri. Meskipun Rumakik bisa menghasilkan gol yang keren, tapi itu usaha solo run Rumakik dan menendang dari jarak jauh menembus gawang Timor Leste.

Percobaan 2 posisi kepada Ronaldo Kwateh, juga sulit dimengerti. Pada leg-1 Ronaldo masuk di babak-2 menempati posisi sayap kiri menggantikan Ramai Rumakik, sementara di leg-2, Ronaldo menempati posisi penyerang tengah. 

Kedua posisi berbeda ini sebenarnya cukup familier buat putera Mahesa Jenar ini, tetapi tampilan Ronaldo di leg-1 sebagai winger lebih menakjubkan, harusnya STY menempatkan Ronaldo sebagai sayap dan konsisten meurunkan Dedik sebagai penyerang, karena Dedik itu striker sedang Ronaldo bukan tipe striker.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun