Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Satu Ketika di Sebuah Taman

27 Agustus 2021   10:19 Diperbarui: 27 Agustus 2021   10:23 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia memandangku seperti tak percaya, tapi dia melempar sapunya juga.
***
Aku batal berpikir untuk sebuah taman yang kedaluwarsa untuk berjalan ke arah timur mencari matahari. Harusnya sepanjang tujuan dilumuri semerbak kopi, dan aku sudah menandai sejak dua tahun silam.  Aku tau jalan kebun kopi karena begitu gampang, ikuti saja alur butir-butir kopi yang tergeletak di tanah, layaknya dongeng anak yang tersesat memberi tanda jejak, begitu penanam kopi itu menuliskan.

Tapi tidak seperti kali ini, tidak ada semilirpun aroma kopi, aku tak menemukan tujuan. Tidak ada asap kopi dari cerobong kedai, apalagi warna ekstrak hitam kopi, tidak ada suara penggiling, hanya sunyi. Aku mengetuk pintunya yang kusam seperti warna putus asa, tapi tak terjawab apa-apa.

Seorang pemuda terlihat tergesa, dia membawa 'backpack' yang besar. Aku mengejar dan menghentikannya.

Apakah kau tau kemana aroma kopi? Aku bertanya. Dia tersenyum pahit seperti kopi.

Aroma sudah terbawa ke timur, kawan! Jawabnya.

Hah! Bukankah ini timur? Aku bertanya lagi.

Itu dulu kawan! Sekarang telah menjadi barat! Tambahnya lebih pahit.

Lalu dia bergegas meninggalkanku sendiri di kebun ini, sementara mataku rabun memandang sekeliling kebun yang terlihat semuanya berwarna senja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun