Prabowo kalah diduakali pilpres versus Jokowi, yang mengisyaratkan dominasi Jokowi atas Prabowo, baik dalam permainan keras arau empuk /soft, (seperti Prabowo mensupport Jokowi DKI satu, saat silam, dimana Prabowo berperan sebagai superior).Â
Hal inipun terulang, permainan lembut Prabowo-Jokowi , dengan relasi  versi terbalik saat DKI satu  Jokowi,  dimana sang superior, atau sang atasan saat ini adalah Jokowi.Â
Barangkali Rocky Gerung terpabaper (terpaparbawaperasaan), bahwa inilah, seni rupa level dewa bernegara. Kalem aja, semua akan baek baek saja, selama Jokowi dan Prabowo memang nyata sudah teruji nasionalisme daya juangnya buat rakyat.Nggak diragukan lah, cuman yaitu, kadang caranya pada ngeselein.
Tidak ada soal, apakah Prabowo mengatur cabinet sementara Jokowi mengatur Probowo dalam lima tahun kedepan. Sama aja, tergantung siapakah  yang menduduki kursi superior.Â
Bisa aja lima tahun kemudian Prabowo presiden dan Jokowi mentrinya, dan Jokowi mengatur cabinet dan Prabowo mengatur Jokowi. Kelihatannya mereka berdua ini sudah teruji, baik dalam medan relasi yang paling keras maupun relasi yang aduh mesra. Mereka akan oke oke jek.
Jadi, kita tinggal menonton saja, sambil nunggu gojekfood
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H