"Nanti urusan di markas besar!" Mulder memerintah kesemua anggota, sambil menggamit Skuli yang masih penuh tanya, keluar melepas pengap kandang besar ternak kelinci itu. Mereka menuju center disaster kembali.
"Aku pikir kita bisa pulang, Skuli" mukanya Mulder terlihat plong, dia tersenyum manis.
"Loh? Kok bisa? Ada apa ini sebenarnya Mulder?" Skuli penasaran sangat, alisnya naik turun.
Mulder kalem, merogoh kantung jas detektipnya, lalu mengeluarkan satu lipatan lembar gambar yang disobeknya dari handbook fisika milik pustaka LIP semalam. Lalu diberikan kepada Skuli yang kemudian mebebernya. Terbaca gambar tangan kanan dengan jari jempol mengarah keatas, telunjuk menujuk sebidang jempol, dan jari tengah membelok kedalam tegak lurus, yang tertulis gaya Lorentz.
Skuli memandang lembut, lalu mengecup pipi Mulder.
"Ini pernah keluar waktu UNBK SMP ku.." Skuli berbisik nostalgia ditelinga Mulder.
 Â
*) CAI: Ciraos Agency Intellegent (refr. upside down world, dunia terbalik)
  bangor: nakal kamuh...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H