Aku melihat arlojiku.
"Pantes mati, huh.. Oke deh, aku cabut brow"
Coffeetender tersenyum, mencegahku berdiri.
"Sori Pare! Ini milik teman Pare, tertinggal. Berdering mulu" dia menyodorkan HP yang familier.
"April?" aku menyambut kegenggamku.
"Kelihatannya HP cewek yang bersama teman teman Pare tadi" dia mengangkat bahu ragu.
Kupandang screen image yang sudah berubah. Seraut wajah lelaki, Doni teman dekatku terpampang dipembuka. Dahiku berkerut kepo. Kusapu touch screen dan terbaca whatsapp baru masuk.
"April, jangan lupa besok foto prewed, loh.Â
Love Donce"
Wajahku terasa dingin, mataku dipenuhi kunang kunang. Gubrak! Aku seperti pingsan.
"Bos! Bos! Bangun! Itu temannya dateng" suara coffeetender  jongkok ke telingaku.
"Temen makan temen" kurespon setengah sadar
"Pake nasi, bos" dia berbisik pelan.