Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

35 Tahun Lumpuh, Rupini Tak Pernah Disentuh Dokter

12 Oktober 2021   14:55 Diperbarui: 12 Oktober 2021   14:57 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaki Rupini sudah tak normal lagi, begitu pun tangannya (foto: Bamset)

Menahan BAB Seharian

Menurut Rupini, petaka yang merenggut masa depannya terjadi sekitar tahun 1986. Di mana, saat menginjak bangku sekolah dasar kelas IV, secara pelan namun pasti, kakinya tak mampu menopang berat tubuhnya. Sejak itu, dirinya mengalami kelumpuhan permanen hingga sekarang.

Putri tunggal pasangan Subardi dengan almh Mukiyati ini mengaku, hal yang membuatnya amat bersedih, kelumpuhan yang dialaminya sangat fatal. Segala aktifitas pribadinya harus bergantung orang lain, termasuk buang air. " Semasa simbok (ibu) masih ada, yang membantu ya beliau. Setelah beliau wafat, semuanya dibantu Siti ," ungkapnya.

Sejak mengalami kelumpuhan, ibu kandungnya hanya mampu membawanya berobat ke pengobatan alternatif. Dirinya sama sekali belum pernah menjalani pemeriksaan secara medis, akibatnya, hingga 35 tahun penyakit yang dideritanya tak juga diketahui jenisnya.

Agar tiap saat bisa buang air, Rupini dibawakan pampers oleh Bamset (Foto: Bamset)
Agar tiap saat bisa buang air, Rupini dibawakan pampers oleh Bamset (Foto: Bamset)

Paska meninggalnya sang ibu, otomatis adik tirinya yang mengambil peran. Segala sesuatu yang dibutuhkan Rupini, harus dibantu Siti. Dari hal kecil seperti buang air, hingga buang air besar (BAB). Pasalnya, kondisi gadis tersebut benar- benar sangat menyedihkan. Jangankan untuk beraktifitas, sekedar duduk saja tidak mampu.

Nah, yang jadi masalah, saat Siti mempunyai keperluan di luar rumah hingga berjam- jam dan Rupini kebelet pipis. Mau tak mau, Rupini menahan buang air kecil sampai adiknya pulang. " Pernah Siti menengok mertuanya ke Brebes, saya terpaksa seharian menahan kencing," ungkap Rupini.

Rupini bersama relawan saat akan dimandikan (Foto; Bamset)
Rupini bersama relawan saat akan dimandikan (Foto; Bamset)

Menjalani Pemeriksaan Dokter

Kendati kondisinya lumpuh total, kerennya Rupini mampu membaca Alquran dengan fasih. Menurutnya, kemampuannya tersebut didapat secara otodidak, ditambah belajar dari radio mungil yang setiap saat menemaninya. " Untuk belajar mengaji ke Masjid kan tidak mungkin. Jadi ya belajar sendiri saja," kata Rupini.

Menurut Rupini, saat ini keinginan terbesarnya hanya satu, yakni mampu duduk sendiri tanpa bantuan orang lain. Sebab, bila bisa duduk, dirinya yakin bakal kuat mengerjakan kepentingannya sendiri. " Bagi saya, bisa pipis dan BAB sendiri sudah cukup, saya tak memiliki keinginan yang lain," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun