Cindera Mata Istana Presiden
Hingga akhirnya, saat Roy diterima di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Semarang, dirinya mulai berupaya beternak ayam. Keuntungannya untuk membiayai kuliahnya. Sampai akhirnya, gelar sarjana di tangan, di tahun 1997, ia merantau ke Bogor, Jawa Barat dan bekerja di pabrik keramik. " Satu bulan penuh saya menggunakan Koran untuk alas tidur, karena memang tak mampu membeli kasur," jelas Roy serius.
Di pabrik keramik tempatnya bekerja, Roy yang sarjana kimia ditempatkan di bagian laboratorium yang bertugas meneliti kandungan kimiawi bahan baku. Kendati begitu, dirinya berupaya "mencuri" ilmu pembuatan beragam keramik dari mulai proses awal hingga finishingnya. Pasalnya, ia memiliki keinginan kuat mendirikan perusahaan keramik sendiri.
Setelah merasa cukup ilmu, Roy nekad mendirikan perusahaan keramik dengan pekerja hanya beberapa orang saja. Mengandalkan kepiawaian tangan dalam memproduksi berbagai barang berbahan tanah liat, akhirnya di tahun 2008 dirinya berani memasang merk dagang NPI. Maklum, meski omzet masih terbatas, namun produknya telah cukup dikenal masyarakat.
Tahun 2013, Roy memboyong UMKM yang dirintisnya ke Desa Ngadirojo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Di sinilah awal berkibarnya NPI di dunia perkeramikan atau porcelain. Bulan Januari tahun depan, merupakan hari jadi NPI yang ke lima.Selama kurun waktu lima tahun tersebut, berbagai penghargaan mampu diraih oleh UMKM yang memilikin 70 karyawan tersebut.
Beragam penghargaan baik tingkat Provinsi Jawa Tengah mau pun nasional disematkan pada NPI. Seiring dengan bertumpuknya penghargaan, salah satu apresiasi yang diterimanya datang dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Di mana, souvenir berupa patung porcelain berbentuk penari Bali secara resmi dijadikan cindera mata untuk para kepala negara saat mengikuti KTT IQRA tahun 2017.
Tembus Pasar Dunia
Kendati souvenir- souvenir buatan NPI yang berupa patung porcelain berbalut emas di KTT IQRA telah dikoleksi ratusan kepala negara, namun menurut Roy, souvenir - souvenir itu sebenarnya menembus Istana Kepresidenan di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) , yakni di tahun 2013 atau setahun sebelum beliau lengser.
Ceritanya, ungkap Roy, di tahun 2013 digelar pameran inacraft di Jakarta Convention Centre. Karena NPI memang langganan tiap pameran, kesempatan tersebut tak dilewatkan begitu saja. Dengan mengusung berbagai produk unggulannya, termasuk patung penari Bali, NPI ikut menjajakan pernak pernik buatan tangan (handmade).