![Rumah warga yang ikut lebih berwarna (foto: dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/11/28/6-5bfe5a87c112fe214c1f3b92.jpg?t=o&v=555)
Rumah warga yang ikut lebih berwarna (foto: dok pri)
Hampir tiga bulan penuh para seniman lukis beraksi di berbagai sudut kampung Pancuran, hasilnya, sekarang gambar- gambar pahlawan nasional asal Kota Salatiga mampu dinikmati.
Kendati secara keseluruhan baru sekitar 50 persen yang terisi mural, namun langkah tersebut sangat layak diapresiasi. Sebab, perubahan kampung kriminal menjadi kampung mural, bukanlah pekerjaan yang mudah.
![Salah satu sudut kampung mural Pancuran (foto: dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/11/28/7-5bfe5abebde57525ec16bc62.jpg?t=o&v=555)
Salah satu sudut kampung mural Pancuran (foto: dok pri)
Sayang, jalanan berusia ratusan tahun itu sudah banyak yang diganti dengan aspal, cor mau pun paving.
![Jalan bertegel batu peninggalan Belanda (foto: dok pri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/11/28/8-5bfe5b15aeebe128e3705da2.jpg?t=o&v=555)
Jalan bertegel batu peninggalan Belanda (foto: dok pri)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!