Tiap hari Jumat pagi, Â relawan yang tergabung dalam Lentera Kasih untuk Sesama (Lensa) Kota Salatiga . Di mana, mereka membagikan ratusan nasi bungkus (nasbung) untuk para dhuafa. Eloknya, ibu- ibu muda yang terjun ke lapangan juga mengajak anak- anaknya dengan tujuan memberikan edukasi pentingnya berbagi.
Memang, para relawan Lensa terdiri dari berbagai kalangan, termasuk ibu- ibu muda yang masih memiliki anak usia di bawah 10 tahun. Terkait hal tersebut, agar aktifitas membagikan nasbung tetap bisa diikuti, sementara kewajiban momonganak mampu berjalanan, maka kegiatan Jumat Berkah dilakukan secara bersamaan.
" Keberadaan anak- anak yang masih perlu pengawasan orang tuanya tak perlu menghambat jalannya Jumat Berkah. Faktanya, kita- kita mampu menuntaskan berbagi nasbung sekaligus momong anak- anak," kata Sasha Herlambang yang memiliki dua orang anak usia di bawah 10 tahun.
Setelah seluruh nasbung terkumpul, maka jumlah relawan yang rata- rata setiap kegiatan Jumat Berkah berjumlah 30 orang, segera dipecah menjadi 4 tim. Sembari menenteng nasbung, sekaligus momong anak- anaknya, mereka berpencar ke pelosok kota untuk menemui dhuafa, tukang becak, sais dokar mau pun tukang sapu jalanan.
" Anak saya yang masih duduk di bangku TK, jadi ketagihan ikut membagikan nasbung. Jumat pagi tadi, ia dikawal ibunya menyusuri jalanan Salatiga membagikan nasbung," kata Thorik Huda Kurniawan warga Sraten, Tuntang, Kabupaten Semarang.
Diapresiasi Banyak Pihak
Menurut Thorik, aktifitas Jumat Berkah dinilainya sangat positif baik dinilai dari sisi kemanusiaan mau pun edukasi bagi anak- anak. Sebab, mengedukasi sejak dini memang sangat dibutuhkan ketika anak- anak sekarang banyak yang dicekoki dengan beragam mainan elektronik berbasis internet. " Dengan mengikutsertakan anak- anak ke lapangan, mereka jadi memiliki empati terhadap kaum dhuafa," jelasnya.
Apa yang diungkapkan Sasha mau pun Thorik ini, dibenarkan oleh Atha selaku Ketua Lensa Kota Salatiga. Di mana, pihaknya sengaja meminta agar relawan mau mengajak anak- anaknya ke lapangan untuk mengajarkan nilai- nilai kemanusiaan secara dini. " Jangan sampai keberadaan anak- anak menjadi penghambat kegiatan Jumat Berkah," ujarnya.
Semenjak digulirkan tahun lalu, jelas Atha, banyak pihak yang mengapresiasi Jumat Berkah. Terbukti, setiap Jumat pagi ratusan nasbung berdatangan tanpa diminta. Nasbung- nasbung itu datang dari donator Kota Salatiga mau pun Kabupaten Semarang yang jumlah rata- rata keseluruhan mencapai 150-200 nasbung. " Para penerima nasbung sendiri, mayoritas sangat gembira menyambutnya," kata Atha.
Bahkan, lanjut Atha, di pelosok Desa Tukang, Pabelan, Kabupaten Semarang yang disasar relawan Lensa, pernah menemukan duda renta yang hidup sebatangkara. Pria ringkih yang usianya sudah mencapai 80 an tahun itu, ketika didatangi relawan dan disodori nasbung, spontan tangisnya meledak. Sembari memanjatkan beragam doa, ia mengaku sangat bahagia karena ada orang lain yang memberikan perhatian pada dirinya.
Ya, itulah sedikit catatan Jumat Berkah ala Lensa Kota Salatiga, belakangan virus kebaikan ini sudah menular ke komunitas lainnya, termasuk di wilayah Ungaran, kabupaten Semarang. Memang, sebungkus nasi berikut lauknya bukanlah sesuatu yang istimewa di mata kita, namun, dalam pandangan dhuafa, hal itu mampu membuat mereka tersenyum sesaat. Kalau nasbung bisa membahagiakan dhuafa, kenapa kita masih abai ? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H