Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jumat Berkah, Mengajarkan Anak Berbagi Sejak Dini

2 Februari 2018   13:49 Diperbarui: 2 Februari 2018   19:33 1566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak kecil saja berbagi, masak kita tidak ? (foto: dok pri)

Tiap hari Jumat pagi,  relawan yang tergabung dalam Lentera Kasih untuk Sesama (Lensa) Kota Salatiga . Di mana, mereka membagikan ratusan nasi bungkus (nasbung) untuk para dhuafa. Eloknya, ibu- ibu muda yang terjun ke lapangan juga mengajak anak- anaknya dengan tujuan memberikan edukasi pentingnya berbagi.

Memang, para relawan Lensa terdiri dari berbagai kalangan, termasuk ibu- ibu muda yang masih memiliki anak usia di bawah 10 tahun. Terkait hal tersebut, agar aktifitas membagikan nasbung tetap bisa diikuti, sementara kewajiban momonganak mampu berjalanan, maka kegiatan Jumat Berkah dilakukan secara bersamaan.

" Keberadaan anak- anak yang masih perlu pengawasan orang tuanya tak perlu menghambat jalannya Jumat Berkah. Faktanya, kita- kita mampu menuntaskan berbagi nasbung sekaligus momong anak- anak," kata Sasha Herlambang yang memiliki dua orang anak usia di bawah 10 tahun.

Sasha mengawal anaknya berbagi (foto: dok pri)
Sasha mengawal anaknya berbagi (foto: dok pri)
Seperti biasa, kata Sasha, saban Jumat pagi, sekitar pk 08.00, puluhan relawan Lensa sudah berada di titik kumpul, yakni di depan monument pahlawan nasional yang terletak di lapangan Pancasila Kota Salatiga. Mereka biasanya menunggu kedatangan donator yang menyumbangkan nasbung untuk didistribusikan ke sasaran. " Hari ini, total ada 173 nasbung yang diperoleh dari donatur mau pun personil Lensa," ungkap Sasha.

Setelah seluruh nasbung terkumpul, maka jumlah relawan yang rata- rata setiap kegiatan Jumat Berkah berjumlah 30 orang, segera dipecah menjadi 4 tim. Sembari menenteng nasbung, sekaligus momong anak- anaknya, mereka berpencar ke pelosok kota untuk menemui dhuafa, tukang becak, sais dokar mau pun tukang sapu jalanan.

Membagi nasbung sumbangan donatur untuk didistribusikan (foto: dok pri)
Membagi nasbung sumbangan donatur untuk didistribusikan (foto: dok pri)
Saat menemui sasaran, ibu- ibu sengaja melepas anaknya untuk ikut membagikan nasbung. Edukasi tentang pentingnya berbagi ini bukan sekedar teori, namun langsung dipraktekkan di lapangan sehingga anak- anak yang masih polos mampu mencerna bahwa di dunia luar, ternyata banyak orang yang membutuhkan bantuan kendati hanya berupa nasbung.

" Anak saya yang masih duduk di bangku TK, jadi ketagihan ikut membagikan nasbung. Jumat pagi tadi, ia dikawal ibunya menyusuri jalanan Salatiga membagikan nasbung," kata Thorik Huda Kurniawan warga Sraten, Tuntang, Kabupaten Semarang.

Diapresiasi Banyak Pihak

Menurut Thorik, aktifitas Jumat Berkah dinilainya sangat positif baik dinilai dari sisi kemanusiaan mau pun edukasi bagi anak- anak. Sebab, mengedukasi sejak dini memang sangat dibutuhkan ketika anak- anak sekarang banyak yang dicekoki dengan beragam mainan elektronik berbasis internet. " Dengan mengikutsertakan anak- anak ke lapangan, mereka jadi memiliki empati terhadap kaum dhuafa," jelasnya.

Apa yang diungkapkan Sasha mau pun Thorik ini, dibenarkan oleh Atha selaku Ketua Lensa Kota Salatiga. Di mana, pihaknya sengaja meminta agar relawan mau mengajak anak- anaknya ke lapangan untuk mengajarkan nilai- nilai kemanusiaan secara dini. " Jangan sampai keberadaan anak- anak menjadi penghambat kegiatan Jumat Berkah," ujarnya.

Gadis cilik ini pun tak pernah ketinggalan berbagi (foto: dok pri)
Gadis cilik ini pun tak pernah ketinggalan berbagi (foto: dok pri)
Jumat Berkah yang secara rutin digelar saban Jumat pagi ini, lanjut Atha, sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu. Di mana, berdasarkan temuan tim survei Lensa, di lapangan banyak ditemukan dhuafa yang tak pernah mampu menikmati nasi berikut lauknya secara layak. Terkait hal itu, segera direalisasi Jumat Berkah yang nasbungnya mayoritas datang dari para donatur.

Semenjak digulirkan tahun lalu, jelas Atha, banyak pihak yang mengapresiasi Jumat Berkah. Terbukti, setiap Jumat pagi ratusan nasbung berdatangan tanpa diminta. Nasbung- nasbung itu datang dari donator Kota Salatiga mau pun Kabupaten Semarang yang jumlah rata- rata keseluruhan mencapai 150-200 nasbung. " Para penerima nasbung sendiri, mayoritas sangat gembira menyambutnya," kata Atha.

Bahkan, lanjut Atha, di pelosok Desa Tukang, Pabelan, Kabupaten Semarang yang disasar relawan Lensa, pernah menemukan duda renta yang hidup sebatangkara. Pria ringkih yang usianya sudah mencapai 80 an tahun itu, ketika didatangi relawan dan disodori nasbung, spontan tangisnya meledak. Sembari memanjatkan beragam doa, ia mengaku sangat bahagia karena ada orang lain yang memberikan perhatian pada dirinya.

Bukan hanya nasbung, mereka juga berbagi pelukan (foto: dok pri)
Bukan hanya nasbung, mereka juga berbagi pelukan (foto: dok pri)
Demikian pula dengan nenek Tayem, warga Cukilan, Suruh, Kabupaten Semarang yang bertahun- tahun hanya makan nasi berteman bubuk kacang olahan sendiri, seperti menerima sebongkah emas saat diberikan nasbung dilengkapi lauk paha ayam goreng. Begitu pun di pelosok desa lainnya, mayoritas para dhuafa merasa sangat berbahagia ketika dikunjungi relawan.

Ya, itulah sedikit catatan Jumat Berkah ala Lensa Kota Salatiga, belakangan virus kebaikan ini sudah menular ke komunitas lainnya, termasuk di wilayah Ungaran, kabupaten Semarang. Memang, sebungkus nasi berikut lauknya bukanlah sesuatu yang istimewa di mata kita, namun, dalam pandangan dhuafa, hal itu mampu membuat mereka tersenyum sesaat. Kalau nasbung bisa membahagiakan dhuafa, kenapa kita masih abai ? (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun