Begitu pun dengan warga Salatiga di perantauan, Petrus Fajar Tri Wicaksono yang bekerja di salah satu stasiun televisi swasta nasional di Jakarta, menyatakan siap membantu pembangunan monumen pengganti. Ia berpesan, bila ada penggalangan dana dirinya diminta dikabari agar bisa ikut andil. “ Saya dengan teman- teman asal Salatiga di Jakarta pasti akan ikut,” tukasnya.
Itulah sedikit aksi warga terkini dalam menyikapi keberadaan monumen tiga pahlawan nasional yang sudah uzur. Paska munculnya artikel tentang cara Salatiga dalam menghargai jasa pahlawannya, desakan untuk membangun monumen yang lebih representatif terus berdatangan. Lantas, bagaimana sikap pemerintah kota Salatiga ? Tunggu saja hari Selasa mendatang, pasalnya dua hari lagi aktifis RPS akan menemui Pj Walikota Achmad Rofai di kantornya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H