Beberapa kata makian malah dihaluskan, seperti pukimak (yang teramat kasar) menjadi pukilek. Ketika kuliah di Bandung, teman-teman yang memang dibesarkan di lingkungan menengah ke bawah terlalu sering menggunakan kata anjing saat mengomentari sesuatu. Kata itu kemudian "dihaluskan" menjadi anjrit. Anjing sia goblok... adalah satu rangkaian pilihan kata yang supermakian.
Ndeso yang digunakan Kaesang masuk kategori ledekan, tapi boleh juga menjadi hinaan. Lantas apa sama meledek dengan menghina? Ya, dirasa-rasa saja sendiri.
Dulu di layar kaca, Tukhul Arwana selalu melontarkan kata itu dan yang dikata-katai malah tertawa terpingkal-pingkal. Kata ndeso ya sama dengan kata kampungan dan kata udik, nilai rasanya dapat menjadi ledekan/ejekan (guyonan) atau hinaan bergantung konteks yang biasanya seorang ahli bahasa dapat menyelisiknya secara ilmiah. Tapi, bagi orang-orang awam seperti kita, yang terjadi seringnya salah tangkap atau miskomunikasi dan akhirnya muncul beragam interpretasi.
Saya menanggapi vlog Kaesang biasa saja seperti ia sedang berdendang dengan diksi ndeso itu. Ia sedang menanggapi fenomena sesuatu yang tidak disetujuinya.Â
Saya pun mungkin begitu di media sosial. Dulu saya sering juga menggunakan diksi yang asal muncul dari benak saya, tidak peduli orang akan tersinggung atau tidak. Tapi, sekarang saya sudah lebih bijak seperti Iqbal Aji Daryono itu soal diksi dan soal kepentingan untuk membahas sesuatu yang ditengarai malah bakal menyulut energi untuk berdebat.Â
Saya justru tertarik dengan pendapatan Kaesang sebagai Youtuber yang dibahas oleh portal Kumparan.com. Konon dapat juta-jutaan. Karena itu, nggak usah mikirin Kaesang yang ikut diboyong ke Jerman. Penghasilan dari Youtube-nya cukup untuk ia berpergian ke sana. Tapi, kita ini kalau nggak mikirin orang hidup memang terasa kurang meskipun ada yang menyindir bahwa kehidupan kita sendiri belum selesai--ya iyalah kalau selesai berarti di alam baka.
Sekali lagi saya cuma membahas diksi; tidak untuk menyulut aksi. Artikan saja senyum perempuan pada foto di atas. Ia sedang tersenyum menonton vlognya Kaesang. Dendeng Kaesang memang maknyus... eh salah, dendang Kaesang memang-memang.... Hehehe.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H