Mohon tunggu...
Bambang Sumariyono
Bambang Sumariyono Mohon Tunggu... Guru - Guru SMKN 1 Blora

Tetap Semangat menatap masa depan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2.3.f.1. Eksplorasi Konsep - Modul 2.3 Konsep Coaching

18 September 2024   14:21 Diperbarui: 18 September 2024   14:22 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eksplorasi Konsep Modul 2.3 (Dokpri)

2.3.f.1. Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.1 Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

2.1.1 Konsep Coaching secara Umum

1. Tuliskan elemen-elemen penting dari coaching yang dapat diambil dari beberapa definisi coaching yang telah disajikan!

a. Terdapat kolaborasi diantara coach dan coachee, coach menyusun pertanyaan untuk menggali coachee menemukan permasalahan dan menyadarkan tanpa mengajari. Kesadaran muncul dari diri coachee sendiri

b. Coach memiliki peran menjadi fasilitator, menjadi pendengar yang cerdas serta penyimak yang baik untuk menerima pesan dari coachee.

c. Teramat penting bagi seorang coach mencatat kata-kata kunci saat mendengarkan dan menyimak hal-hal yang disampaikan coachee. Kata-kata kunci dijadikan bahan dijadikan bahan untuk mennyampaikan pertanyaan berikutnya untuk menyadarkan diri coachee agar agar mengadakan perubahan secara berkesadaran.

2. Sebagai guru, pernahkah Anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah Anda baik kepada murid maupun rekan sejawat Anda? Jika jawaban anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya!

Ya. Ketika saya menemukan pelanggaran yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang murid, yaitu sering terlambat datang ke sekolah. Di ke sekolah. Di saat istirahat, saya mengajak murid tersebut untuk ngobrol. Saya mengkondisikan keadaan telebih dahulu agar murid tidak merasa diadili, danmteman-temannya tidak menaruh kecurigaan. Saya menyampaikan beberapa pertanyaan terkait dengan pelanggaran yang dilakukannya. Murid dengan leluasa menceritakan permasalahan yang dihadapinya. Ternyata si anak setiap malam ikut bapaknya berjualan angkringan hingga larut malam. Hal ini mengakibatkan si anak terlambat bangun dan akhirnya juga terlambat datang ke sekolah. Kedua orang tuanya ke sekolah. Kedua orang tuanya tidak peduli dengan kondisi anaknya. Sebelum si anak bangun dari tidurnya, orang tuanya sudah berangkat pergi ke pasar untuk kulakan dagangan. Sehingga si anak lepas pengawasan dari kedua orang tuanya. Kemudian saya mencoba memberi beberapa alternatif pemecahan masalah. Sampai saat ini dia masih terlambat datang ke sekolah, namun datang ke sekolah, tidak sesering seperti sebelum-selumnya.

Pada pendidikan Indonesia saat ini, pendekatan coaching merupakan salah satu proses kegiatan 'menuntun' kemerdekaan belajar murid dalam pembelajaran. Pendampingan dengan menggunakan pendekatan Coaching menjadi proses yang penting dilakukan disekolah terutama dengan diigalakkannya program Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini diharapkan dapat membuat murid menjadi lebih merdeka dalam mengeksplorasi diri d lebih merdeka dalam mengeksplorasi diri mengoptimalisasikan potensi dalam dirinya. guna mencapai tujuan pembelajaran. Pendampingan murid melalui pendekatan coaching menjadi salah satu langkah tepat bagi guru untuk membantu murid mencapai tujuannya yaitu kemerdekaan dalam belajar.

Sistem Among yang disampaikan KHD yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani, menjadi semangat, menjadi semangat yang menguatkan keterampilan komunikasi guru dan murid dengan menggunakan  pendekatan  pendekatan Coaching. Coaching. Tut Wuri Handayani sebagai sebagai sebuah kekuatan kekuatan dalam pendekatan pendekatan proses  proses Coaching. Menjadi pendidik dengan semangat Tut Wuri Handayani, , kita harus menghayati dan memaknai cara berpikir atau mindset Ki Hajar Dewantara sebelum melakukan pendampingan dengan menggunakan pendekatan coaching. Pendekatan komunikasi dengan proses coaching adalah sebuah dialog antara guru dan murid yang terjadi secara emansipatif dalam sebuah ruang pertemuan yang penuh kasih dan persaudaraan Coaching merupakan sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee Training, mentoring, konseling, dan coaching adalah bentuk-bentuk metode  pengembangan manusia (people development).

Keempatnya memiliki beberapa kesamaan karakteristik. Namun, masing-masing adalah metode yang sangat berbeda dan penting untuk memahami perbedaannya.

a. Mentoring biasanya berfokus pada masa depan atau pengembangan karir untuk  memperluas cakrawala individu, dengan memberdayakan pengalaman dan wisdom sang mentor. Sedangkan dalam hubungan coaching, fokusnya adalah saat ini dan masa depan, dengan memberdayakan potensi individu yang menjadi coachee.

 b. Konseling lebih dekat dengan intervensi terapeutik / healing. Metode ini berfokus pada masa lalu, membantu individu untuk mengatasi hambatan dan masalah dari masa lalu mereka, agar mereka dapat berfungsi lebih baik di saat ini dan di masa yang akan datang. Jelas konseling berbeda dengan Coaching. Sebab pada sesi coaching, fokus pembahasan adalah mengenai saat ini dan masa yang akan datang, serta bertujuan untuk mengangkat  potensi individu.

c. Fasilitasi Coaching dilakukan untuk membantu orang atau kelompok mencapai tujuannya. Sedangkan fasilitasi dilakukan untuk membahas isu-isu kelompok. Coaching biasanya dilakukan beberapa kali sesi. Sedangkan fasilitasi biasanya dilakukan hanya satu kali atau hanya jika dibutuhkan

 d. Training melibatkan seorang yang ahli yang bertindak sebagai trainer yang memberikan pengetahuan kepada peserta training. Trainer yang baik akan menggunakan teknik  partisipatif dan interaktif, seperti halnya dalam proses coaching. Akan tetapi, dalam interaksi training terdapat ketidakseimbangan pengetahuan yang terlihat jelas. Trainer berperan sebagai seorang ahli yang dituntut dan dianggap mengetahui 'jawaban yang tepat'.

Konteks coaching dalam Pendidikan tersirat sesuai dengan yang disampaikan Ki Hadjar Dewantara Dewantara bahwa tujuan pendidikan itu 'menuntun' tu bahwa tujuan pendidikan itu 'menuntun' tumbuhnya at mbuhnya atau hidupny au hidupnya kekuatan kodr a kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. oleh sebab itu keterampilan coaching perlu dimiliki para pendidik untuk menuntun segala para pendidik untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan an kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarak. Proses at. Proses coaching sebagai komunikasi coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, murid diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran pendidik sebagai 'pamong' dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan dirinya.

1. Setelah membaca definisi-definisi mengenai mentoring, konseling, fasilitasi dan training, tuliskan yang Anda ketahui mengenai mentoring, coaching, konseling, training dan fasilitasi.

  • Mentoring merupakan proses dimana seseorang akan membimbing orang lain dengan berbagai cara dan metode serta membantu dalam pengembangan diri sesuai d nganpengalamannya.
  • Coaching merupakan pembimbingan dalam peningkatan kinerja agar tercapai tujuan serta pengoptmalan potensi diri.
  • Konseling adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu mengatasi segala hambatan dalam kegiatan belajar ataupendidikannya.
  • Training merupakan proses terencana dalam memodifikasi sikap aau perilaku pengetahuan, keterampilan melalui pengalaman belajar.
  • Fasilitasi merupakan proses Dimana seseorang dapat diterina oleh semua anggota kelompok dalam membantu menyelesaikanmasalah, membuat keputusan serta peningkatan efektvitas kelompok tersebut.

2. Dalam berinteraksi di sekolah, ceritakan pengalaman Anda ketika berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer.

Pengalaman saya yaitu Ketika menjadi coach dalam kegiatan lomba seperti lomba LKS Kejuruan Teknik Mesin yang akhirnya dapat  mewakili ke tingkat kabupaten maupun di Tingkat Provinsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun