Pemilu Pilih No 1 Atau No 2
Bagaiamana dengan soal gaduh politik antara pilih kubu petahana atau oposan.
Jika usulan pak Prabowo diatas diterima pak Jokowi, itu bisa merupakan embrio lahirnya sikon dimana umat tidak lagi perlu risau atas siapa kelak yang akan jadi presiden di th 2019.
Pertama-tama, setidak tidaknya diharapkan akan ada kesepakatan tentang VISI, MISI dan Program sebagai turunan dan kelanjutan dari RPJP 2005-2025 pak SBY dengan update sesuai sikon. Katakanlah itu semacam GBHN format mini, yang harus menjadi panduan bagi capres manapun, bukankah siapapun yang menang mereka harus mengutamakan kepentingan negara dan bangsa diatas kepentingan kubu. Dengan kata lain kedua belah pihak secara bersama sama harus mampu mengidentifikasi dan menginventarisir masalah2 kebangsaan dan kenegaraan dan kemudian merangkum gagasan2, ide2 dan wacana untuk melahirkan VISI, MISI, dan Program yang up to date.
Dari titik ini, seharusnya Visi, Misi dan Program Utama kedepan tidak akan lagi menjadi perdebatan pemilu kecuali pada level2 detil implementasi.
Yang tertinggal kini hanyalah bagaimana mengubah politik win lose gaya barat, menjadi politik win win gaya timur, ala Indonesia.
Mungkinkah itu akan bisa terjadi. Kalau melihat sejarah kedekatan antara pak Jokowi dan pak Prabowo di masa lalu, tentu jawabnya mungkin. Dalam pikiran penulis, detil2nya itu ada dan dimungkinkan sekali. Akan tetapi beliau berdualah yang paling pas untuk memberikan jawaban. Ini adalah peluang untuk membuat pemilu yang lebih segar, jauh dari gaduh dan lebih berisi. Hanya soal good will saja dari masing2 kubu. Kita doakan insha Allah ada solusi win win, solusi damai.
Dalam konteks pemilu, UAS bisa menggiring opini bagi terciptanya solusi win win.
Penutup
UAS adalah aset Bangsa. Kehadirannya bisa lebih dioptimumkan untuk menjadi barokah Bangsa tidak hanya untuk masalah2 yang murni bekaitan dengan agama tetapi juga yang berkaitan dengan masalah kebangsaan maupun kenegaraan. Kedepan semoga tausiyahnya akan disusupi muatan2 masalah kebangsaan dan kenegaraan dan semoga bisa menyumbangkan pikiran bagi ditemukannya solusi yang Islami.
UAS diharap tidak gamang lagi untuk membawa topik berwacana baru tersebut kedalam tausiyahnya. Dengan mengakomodir sisi2 positip dari kedua kubu, UAS bisa selalu berada ditengah, dijalan yang lurus yang adil dan demi kemakmuran rakyat NKRI seluruhnya.