Mohon tunggu...
Bambang Irwanto Soeripto
Bambang Irwanto Soeripto Mohon Tunggu... Penulis freelance - Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Bercerita yang ringan-ringan saja, dan semoga membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Serunya Walking Tour Depo KRL and Heritage Depok

2 November 2024   21:52 Diperbarui: 6 November 2024   05:31 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk melengkapi cerita Cornelis Chastelein yang erat kaitannya dengan berdirinya Depok, maka dari Cornelis Koffie, kami diajak oleh Pak Boy berjalan kaki menuju tugu Cornelis. Jaraknya hanya sekitar 100 meter dan masih berada di jalan pemuda.

Foto Bambang Irwanto
Foto Bambang Irwanto

Tugu ini dibangun untuk memperingati 200 tahun meninggalnya Cornelis Chastelein. Letaknya di depan gedung Rumah sakit Harapan yang sekarang sudah terbengkalai. Rumah sakit ini berhenti beroperasi karena berakhirnya kontrak antara pengelola dan pemilik lahan. Sebelumnya pernah digunakan sebagai markas kepolisian.

Rumah Presiden ke 5 Depok

Setelah dari tugu cornelis, Pak Boy mengajak kami menyerang jalan menuju ke arah warung padang. Apa kami akan makan nasi rendang dengan lalapan daun singkong? Oh, ternyata bukan. Ternyata di belakang warung padang, ada rumah presiden Depok ke 5, sekaligus presiden terakhir depok, yaitu J.M Jonathans. Jadi walau hanya merupakan sebuah wilayah tapi Depok mempunyai presiden.

Foto Bambang Irwanto
Foto Bambang Irwanto

Saya terpesona dengan bangunan arsitektur belanda. Kami disambut oleh seorang ibu yang merupakan cucu dari Jonathans, Presiden Depok ke 5. Kami berkesempatan memasuki ruang kerja presiden depok k 5. Ada juga foto-fotonya. Saya jadi bisa membayangkan suasananya zaman lampau.

Foto Bambang Irwanto
Foto Bambang Irwanto

Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC)

Hari semakin sore, dan mendung hitam bergelayut di langit. Sepertinya sebentar lagi akan hujan. Kami pun bergegas menuju tujuan beirkutnya yaitu Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein atau YLCC.

Sebenarnya Pak Boy ingin mengajak kami ke gereja Immanuel, tapi sayangnya, setiap hari senin tutup. Gereja ini dulunya digunakan para budak untuk belajar baca tulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun