Untuk melengkapi cerita Cornelis Chastelein yang erat kaitannya dengan berdirinya Depok, maka dari Cornelis Koffie, kami diajak oleh Pak Boy berjalan kaki menuju tugu Cornelis. Jaraknya hanya sekitar 100 meter dan masih berada di jalan pemuda.
Tugu ini dibangun untuk memperingati 200 tahun meninggalnya Cornelis Chastelein. Letaknya di depan gedung Rumah sakit Harapan yang sekarang sudah terbengkalai. Rumah sakit ini berhenti beroperasi karena berakhirnya kontrak antara pengelola dan pemilik lahan. Sebelumnya pernah digunakan sebagai markas kepolisian.
Rumah Presiden ke 5 Depok
Setelah dari tugu cornelis, Pak Boy mengajak kami menyerang jalan menuju ke arah warung padang. Apa kami akan makan nasi rendang dengan lalapan daun singkong? Oh, ternyata bukan. Ternyata di belakang warung padang, ada rumah presiden Depok ke 5, sekaligus presiden terakhir depok, yaitu J.M Jonathans. Jadi walau hanya merupakan sebuah wilayah tapi Depok mempunyai presiden.
Saya terpesona dengan bangunan arsitektur belanda. Kami disambut oleh seorang ibu yang merupakan cucu dari Jonathans, Presiden Depok ke 5. Kami berkesempatan memasuki ruang kerja presiden depok k 5. Ada juga foto-fotonya. Saya jadi bisa membayangkan suasananya zaman lampau.
Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC)
Hari semakin sore, dan mendung hitam bergelayut di langit. Sepertinya sebentar lagi akan hujan. Kami pun bergegas menuju tujuan beirkutnya yaitu Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein atau YLCC.
Sebenarnya Pak Boy ingin mengajak kami ke gereja Immanuel, tapi sayangnya, setiap hari senin tutup. Gereja ini dulunya digunakan para budak untuk belajar baca tulis.