Mohon tunggu...
Bambang Irwanto Soeripto
Bambang Irwanto Soeripto Mohon Tunggu... Penulis freelance - Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Bercerita yang ringan-ringan saja, dan semoga membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Serunya Walking Tour Depo KRL and Heritage Depok

2 November 2024   21:52 Diperbarui: 6 November 2024   05:31 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesan Pak Asep kita harus bersama-sama menjaga KRL agar tetap nyaman. Termasuk rel bukan tempat bermain. Terus tolong juga jangan melempari kaca rangkaian karena harga per lembar kaca itu 2 juta.

Cornelis Koffie

Setelah makan siang, kami bersiap-siap menuju tujuan kedua yaitu rumah Cornelis Chastelein di jalan Pemuda No.16 Depok . Kami diantar oleh mobil Depo KRL Depok. Saya dan 7 orang mendapat giliran pertama diantar. 

Tidak terlalu lama, mobil yang kami tumpang memasuki halaman Cornelis Koffie. Wah... Saya langsung terkesima dengan bangunan model belanda ini. Dengan tidak sabar, saya segera masuk dan menyusuri.

Foto Bambang Irwanto
Foto Bambang Irwanto

Kami langsung disambut oleh Pak Boy Loen pakar sejarah Depok. Dan setelah ditelusuri, garis keturunan Pak Boy ini berasal dari budak bernama Loen yang berasal dari timur Indonesia. 

Sambil menikmati minuman segar pesanan masing-masing dan camilan kentang dan singkong goreng, saya dan teman-teman antusias mendengarkan cerita Pak Boy tentang sejarah Depok.

Foto Bambang Irwanto
Foto Bambang Irwanto

Kawasan Depok saat ini adalah dulu tanah yang dibeli oleh Cornelis Chastelein. Saat itu, tanah dimanfaatkan sebagai perkebunan lada yang nilai ekonomisnya sangat tinggi. 

Untuk menggarap lahannya, Cornelis membeli budak dari Bali dan Makassar yang dulu memang legal diperjualbelikan. Dan walau termasuk pejabat VOC Belanda, Cornelis mempunyai pemahaman yang berbeda. Semua budaknya dibebaskan dari perbudakan, bahkan diwariskan tanah.

Tugu Cornelis Chastelein

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun