Mohon tunggu...
Bambang Irwanto Soeripto
Bambang Irwanto Soeripto Mohon Tunggu... Penulis freelance - Penulis cerita anak, blogger, suka jalan-jalan, suka wisata kuliner, berbagi cerita dan ceria

Bercerita yang ringan-ringan saja, dan semoga membawa manfaat.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Napak Tilas Detik-Detik Kemerdekaan Membuat Semakin Mensyukuri Kemerdekaan Ini

12 Agustus 2024   14:00 Diperbarui: 13 Agustus 2024   11:16 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Setelah diketik, naskah perumusan naskah proklamasi, lalu ditandatangani Pak Soekarno dan Bung Hatta di atas sebuah piano dekat tangga. Sampai saat ini pianonya masih ada.

Setelah menyambangi ruangan-ruangan alur perumusan naskah Proklamasi, kami diajak oleh Mbak Iin untuk berkeliling museum. Di lantai 2, ada kamar Laksmana Maeda. Juga ada diorama saat Hiroshima dan Nagasaki dibom. Dipamerkan juga baju dan atribut tentara. Salah satukan tentara PETA.

Kami pun sempat masuk ke bioskop mini menonton film alur perumusan naskah proklamasi. Hanya pengunjung tidak diperbolehkan mengambil foto dan video. Jadi catat di kertas atau ingat di pikiran saja. Jangan mantan terindah yang terus diingat hahaha.

Terakhir, kami ke belakang museum. Di Sana ada 4 patung dada dari 4 orang yang berperan dalam perumusan naskah proklamasi berjejer patung dada Pak Soekarno, Bung Hatta, dan Pak Achmad Soebardjo. Lalu di samping kanan agak di belakang,  ada patung dada Sayuti Melik yang nama aslinya Muhamad Ibnu Sayuti.

Bambang Irwanto
Bambang Irwanto

Bambang Irwanto
Bambang Irwanto


Dan ternyata di belakang museum ada bunker. Saya dan Mbak Ajeng sempat turun ke Bawah. Ukuranya tidak terlalu luas. Tidak gelap dan pengap karena sudah ada ventilasi udara. Hanya saya tidak ingin berlama di sana. Merinding. Kata Om Jay, jangan lama-lama , Mas. nanti nyaman dan ga mau keluar hahaha. 

Taman Suropati

Selesai eksplor Museum Perumusan Naskah Proklamasi, kami lanjut berjalan kaki menuju Tugu Proklamasi. Masih ditemani Mbak Inces yang sangat memberikan informasi-informasi seputar tempat yang saya dan teman-teman kunjungi.

Taman Suropati ini diambil dari nama pahlawan Untung Suropati. Saya sempat berpikir kok namanya bukan Taman Diponegoro saja ya. Pertama letaknya di jalan Diponegoro. Kedua ada patung Diponegoro juga ada.

Yang pasti Taman Suropati yang dulunya bernama Burgemeester ini sangat hijau dan sejuk. Cocok untuk olahraga, atau aktivitas lainnya. Termasuk piknik keluarga. Fasilitas juga lengkap. Ada musala Babah Alun juga. Bahkan ada fasilitas wifi gratis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun