Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Infertilitasku, Tenang Saja, Sis!

19 April 2021   15:12 Diperbarui: 19 April 2021   15:31 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seminggu setelah tawaran gila atasanku itu, aku benar-benar mengundurkan diri dari kantor tempat kerjaku. Bukan hanya aku, suamiku juga sekarang ini sedang mengurus pengunduran dirinya juga dari perusahaannya.

Kami berdua telah sepakat, satu semester ini, akan membebaskan diri dari segala bentuk pekerjaan. Kami telah bulat memutuskan untuk fokus penuh bagi upaya mengatasi infertilitas yang kami alami. Misalnya, suamiku siap operasi atau tindakan medis lain yang mungkin.

"Puji Tuhan! Aku sudah punya cukup banyak tabungan, hasil kerja kerasku selama ini. Andai nantinya sampai gak dapet pekerjaan lagi, tabunganku ini bisa jadi modal buat buka usaha sendiri." Kata Mas David, mencoba menenteramkan hatiku.

Minggu depan kami berencana untuk menghadap dokter lagi. Semoga upaya yang penuh pengorbanan ini sukses dan diberkati Tuhan Yesus.

***

Pada hari ulang tahun perkawinanku yang ke enam, kami sengaja tak merayakannya secara khusus. Namun, ada satu hal yang sangat membahagiakanku, yaitu kunjungan Bapak dan Ibu Pendetaku ke rumahku. Beliau berdua ingin mengucapkan selamat kepada aku dan suami. Juga ingin mendoakan kami berdua.

Kepada beliau, Mas David menceritakan tentang mundurnya kami dari pekerjaan. Supaya kami punya cukup waktu untuk bekerjasama dengan dokter kembali.

"Pasti saya dan ibu terus akan doakan usaha Mas David dan Mbak Widya. Semoga Bapa Surgawi memberi keberhasilan." Ujar Pak Pendeta.

"Terima kasih banyak atas doa dan kunjungan Bapak dan Ibu."

"Sebelum saya pamit, saya ingin memberi pesan kepada Sampean berdua: Pertama, bahwa kemandulan itu bukan sebuah aib, kejahatan atau dosa. Jadi tak perlu minder atau malu, atau selalu merasa tertuduh."

"Kedua, teruslah berdoa dan berusaha, sampai Tuhan jawab. Ingat, Ishak baru mendapatkan momongan, setelah ia berdoa selama dua puluh tahun. Bahkan Abraham (ayah Ishak), lebih lama lagi berdoanya. Setelah berumur seratus tahun, mereka baru dikaruniai Ishak oleh Allah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun