"Lho, ngapain tiba-tiba begitu? Bukankah gajianmu lumayan?"
"Ini bukan soal pekerjaan. Dan juga bukan soal gajiannya...."
"Lalu......soal apa?" kejar suamiku tampak mulai serius.
"Soal bosku yang kurang ajar banget padaku."
"Haah......kamu diapain?" dia makin serius dan penasaran.
"Nggak diapa-apain, tapi diberi tawaran liburan gila...."
"Liburan gila? Apa maksudnya?"
Kemudian kujelaskan kepada Mas David apa adanya. Kemarin, aku dipanggil bosku untuk masuk ke ruang kerjanya. Kalau aku mau, dia akan mengajakku liburan ke luar negeri barang seminggu lamanya. Tapi gilanya, hanya ingin berduaan saja denganku. Untuk refreshing dan bersenang-senang saja. Dia menjamin selepas liburan, tak lama lagi pasti aku akan bisa hamil.
Mendengar itu, suamiku tampak tersentak, geram dan campur sedih. Lalu ia mendekatiku dan memelukku.
"Maafkan aku Widya......, itu semua gara-gara kelemahanku...., sehingga kamu yang menanggung akibatnya......."
***