"Sip banget itu! Karena biar bagaimana pun, camermu itu butuh teman. Beliau sudah ditinggal sedo oleh teman setianya, yaitu suaminya. Sekarang ini, beliau butuh teman-teman yang lain. Teristimewa, Teman di atas segala teman, yang akan menyertainya selama-lamanya."
"Siapa itu?"
"Ya Yesus Kristus dong! Dia menyertai setiap orang yang beriman kepada-Nya (Matius 28:20). Yesus mampu menyertai selamanya karena Dia adalah Pribadi yang Omnipotent, Omni Scient dan Omnipresent. Dia Mahakuasa, Mahatahu dan Mahahadir karena Yesus adalah Tuhan Allah itu sendiri!"
***
Aku sungguh tidak paham, kenapa malam ini Pak Andreas Sumargo tiba-tiba mengajakku keluar rumah berdua saja. Ini sama sekali tak lazim. Pasti ada hal yang sangat krusial, pikirku.
"Maaf, Bapak...Bapak mau diantar ke mana?" tanyaku agak gemetaran juga.
"Kita cari anginlah.....!"
Aku turuti saja semua komandonya. Lurus, belok kanan atau kiri. Cepat atau lambat. Minggir atau berhenti. Semuanya terserah penuh komandanku itu.
Akhirnya aku diminta masuk dan memarkir mobil di halaman sebuah rumah makan. Selanjutnya, kami pun menikmati makanan dan minuman yang dipesan, berduaan saja dengan beliau. Soal makan semeja dengan beliau, itu hampir saban malam terjadi di rumah. Tapi itu bersama-sama sekeluarga. Kalau sekarang, ini benar-benar pengalamanku yang pertama.
"Nugraha," ucapnya seusai makan.
"Ya, Bapak..."