Setelah berjalan kurang lebih lima bulan, Farid pun menyatakan ketertarikannya padaku. Bahkan kalau aku siap, dia akan segera melamarku. Namun sebelum semuanya terjadi, tiba-tiba terbongkarlah kebusukannya.
Ternyata Farid Arya sudah punya istri dan dua orang anak yang masih kecil-kecil. Â Malah kabar terakhir menyebutkan, bahwa cowok itu sedang dituntut oleh adik sepupunya sendiri. Kenapa? Karena Farid telah menghamilinya. Maka tidak bisa tidak, langsung saja ku-delete nama lelaki itu dari lembaran hidupku.
Kedua cowok yang ditawarkan Widya kepadaku, memang berpenampilan keren dan berdompet tebal. Bagi Widya, cowok-cowok seperti itu, dikiranya pasti akan mampu membahagiaanku. Bagi kebanyakan cewek lain, mungkin juga berpikiran seperti itu. Namun bagiku, pertimbangan primernya tetap harus pada iman dan kepribadiannya. Bukan pada paras atau kantongnya.
***
Tiga Tahun Kemudian
Berdoa, jogging lalu sarapan. Sebelum ke kantor, itulah agenda rutinku setiap pagi, kecuali hari Minggu. Dan pagi hari ini pun sesudah kerjakan itu semua, sebelum mandi, aku duduk-duduk santai di teras samping untuk menikmati sejuknya tiupan angin pagi.
Ketika kuperiksa ponselku, ada beberapa pesan WA masuk. Salah satu pengirimnya adalah Widya Amalia sendiri (sahabatku yang paling karib, paling keras kepala, sekaligus yang paling sering berantem). Pesannya, ia memintaku untuk menemaninya ke acara syukuran ultah temannya, nanti sore.
Sore pun tiba. Dan Widya pun tiba menjemputku.
"Kita ini mau ke acara ultah siapa sih?" tanyaku sesaat setelah memasuki mobilnya.
"Tenang aja dulu, Non! Entar pasti elu tahu sendiri...."
Seperempat jam kemudian, sampailah kami di tempat yang dituju. Yaitu sebuah resto terkenal di kota ini. Begitu memasuki ruang acara, aku disambar keterkejutan yang luar biasa. Dadaku menggemuruh dan jantungku seperti mau copot. Betapa tidak? Karena ternyata yang berulang tahun adalah Samuel Eduardo. Atau si Edu, mantan kekasihku yang mistis itu.