Mohon tunggu...
Bambang Suwarno
Bambang Suwarno Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Pendeta Gereja Baptis Indonesia - Palangkaraya Alamat Rumah: Jl. Raden Saleh III /02, Palangkaraya No. HP = 081349180040

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kidungkan Cintamu Lagi, Edu!

22 November 2020   05:51 Diperbarui: 22 November 2020   06:05 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setelah berjalan kurang lebih lima bulan, Farid pun menyatakan ketertarikannya padaku. Bahkan kalau aku siap, dia akan segera melamarku. Namun sebelum semuanya terjadi, tiba-tiba terbongkarlah kebusukannya.

Ternyata Farid Arya sudah punya istri dan dua orang anak yang masih kecil-kecil.  Malah kabar terakhir menyebutkan, bahwa cowok itu sedang dituntut oleh adik sepupunya sendiri. Kenapa? Karena Farid telah menghamilinya. Maka tidak bisa tidak, langsung saja ku-delete nama lelaki itu dari lembaran hidupku.

Kedua cowok yang ditawarkan Widya kepadaku, memang berpenampilan keren dan berdompet tebal. Bagi Widya, cowok-cowok seperti itu, dikiranya pasti akan mampu membahagiaanku. Bagi kebanyakan cewek lain, mungkin juga berpikiran seperti itu. Namun bagiku, pertimbangan primernya tetap harus pada iman dan kepribadiannya. Bukan pada paras atau kantongnya.

***

Tiga Tahun Kemudian

Berdoa, jogging lalu sarapan. Sebelum ke kantor, itulah agenda rutinku setiap pagi, kecuali hari Minggu. Dan pagi hari ini pun sesudah kerjakan itu semua, sebelum mandi, aku duduk-duduk santai di teras samping untuk menikmati sejuknya tiupan angin pagi.

Ketika kuperiksa ponselku, ada beberapa pesan WA masuk. Salah satu pengirimnya adalah Widya Amalia sendiri (sahabatku yang paling karib, paling keras kepala, sekaligus yang paling sering berantem). Pesannya, ia memintaku untuk menemaninya ke acara syukuran ultah temannya, nanti sore.

Sore pun tiba. Dan Widya pun tiba menjemputku.

"Kita ini mau ke acara ultah siapa sih?" tanyaku sesaat setelah memasuki mobilnya.

"Tenang aja dulu, Non! Entar pasti elu tahu sendiri...."

Seperempat jam kemudian, sampailah kami di tempat yang dituju. Yaitu sebuah resto terkenal di kota ini. Begitu memasuki ruang acara, aku disambar keterkejutan yang luar biasa. Dadaku menggemuruh dan jantungku seperti mau copot. Betapa tidak? Karena ternyata yang berulang tahun adalah Samuel Eduardo. Atau si Edu, mantan kekasihku yang mistis itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun