"Jadi yang paling penting itu, justru percaya atau iman kita kepada Tuhan Yesus. Bukan pengertian kita tentang-Nya. Begitu ya Pak Andre?" Ibu Budiman ikut berpendapat.
"Betul sekali, Ibu! Sebab yang menyelamatkan kita memang bukan pengertian atau pemahaman kita, melainkan iman kita kepada Tuhan Yesus. Mari kita baca bareng Epesus 2:8 -- 'Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.'"
"Yang selamatkan adalah iman kita! Baru setelah beriman, maka pengertian kita tentang Tuhan Yesus secara bertahap pasti akan bertambah-tambah. Sebab kalau kita menuntut diri untuk mengerti lebih dulu, bisa-bisa kita malah gagal beriman kepada-Nya." Budiman menambahi.
"Benar sekali Pak! Orang yang sudah beriman, akan mudah sekali menemukan bukti-bukti Alkitabiah tentang Ketuhanan atau Keilahian Kristus. Sebaliknya, yang belum beriman akan mudah menemukan hal-hal yang bertentangan dengan logika mereka. Jadi sekali lagi, yang paling krusial dan utama adalah iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Selanjutnya, secara gradual, logika kita akan makin terbuka bagi kebenaran firman Tuhan."
Selanjutnya dengan sabar dan jelas, Andreas Vidya Tama menjawab semua pertanyaan mereka. Meski Maria tidak ajukan satu pun pertanyaan, tapi ia sangat intens menyimak semua pembahasan yang berkembang. Sehingga ia bisa paham semua substansinya.
Hanya satu yang Maria sama sekali belum jelas, yaitu arah hati Andre. Akankah hati pendeta muda itu terarah dan tertambat ke dirinya? Maria hanya bisa mengangkat bahunya saja.
==000==
Bambang Suwarno-Palangkaraya, 21 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H