Mohon tunggu...
Bembeng Je Susilo
Bembeng Je Susilo Mohon Tunggu... profesional -

FIMAKAHA INSTITUTE. Training For Elevating! Membumikan Inspirasi. Hidup mesti dilakoni dan dimaknai, berhenti berarti mati. Static means death. DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

The Road To Java Coffee! (Wawancara Penulis)

15 Mei 2016   11:25 Diperbarui: 30 Juni 2016   13:48 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(T) Kita punya potensi yang besar dalam urusan kopi,..mungkinkah suatu saat Indonesia menjadi pusat (cita rasa) kopi di dunia? 

(J) Saya kira mampu,......tapi butuh waktu yang panjang. Gejala booming kopi saat ini belum lama terjadi, masih banyak yang harus dibenahi, di sini kebun kopi kebanyakan masih sambilan. Pada waktu itu kopi belum begitu menguntungkan petani, berbeda dengan Vietnam misalnya di Vietnam kebun kopinya benar-benar disupport pemerintah dan kebun kopi menjadi penghasilan utama para petani sehingga mereka benar-benar merawat. sementara di sini masih sebagai pekerjaan sambilan. Itu juga yang menyebabkan mengapa produktivitas kopi di Vietnam jauh melebihi Indonesia. Di Vietnem satu hektar sudah mencapai 3 ton lebih, sementara kita baru 1 hingga 1,2 ton. 

img-20160507-123516-5737f5bfd77e6127053a612d.jpg
img-20160507-123516-5737f5bfd77e6127053a612d.jpg
Acara ngambung n icip-icip kopi(cupping)
Acara ngambung n icip-icip kopi(cupping)
(T) Terakhir,... apa yang harus dilakukan untuk lebih mengangkat kejayaan kopi negeri ini?

(J) Yang pasti butuh peran pemerintah. Pemerintah dalam hal ini sebagai pemegang kendali kebijakan harus lebih berperan, sementara petani kan sebagai pelaku. 

(T) Apakah selama ini pemerintah tidak serius atau abai dengan perkopian kita?

(J) Baru saja ini,..ketika beberapa event di luar negeri berhasil baru pemerintah mulai terbuka. Sebelumnya kalaupun ada ya sepertinya setengah hati. Saat ini posisi kita nomor 4 produsen kopi di dunia dan itu masih mungkin ditingkatkan dengan melihat potensi lahan yang ada. Semua itu butuh sinergi majemuk dari semua pihak berkepentingan. Salah satunya peran pemerintah sebagai pemegang kendali kebijakan. 

(T) Ada saran dan pesan?

(J) Ya....tadi itu, seluruh pemangku kepentingan majemuk industri kopi, mulai dari petani, pedagang, industri dan pemerintah harus menyamakan persepsi mengenai perkembangan industri kopi Indonesia ke depan. Jadi poinnya adalah kita memiliki peluang bagus dan terbuka untuk unggul di pasar kopi dunia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun