Transformasi digital juga akhirnya berdampak kepada perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup mendorong perubahan masyarakat. Masyarakat menjadi digitalize dan tidak terbatas oleh batasan fisik.Â
Gaya hidup lama yang dulu lebih centralized, physical, segmented, dan time-constraint. Sedangkan gaya hidup baru berubah menjadi lebih distributed, virtual, connected, dan timeless.Â
Timeless, contohnya melalui aplikasi webinar kita dapat melakukan rapat virtual dengan teman-teman kita yang berada di berbagai macam negara dari berbagai belahan bumi dan jam yang berbeda sekaligus.
Perubahan masyarakat menyebabkan perubahan struktur kehidupan. Dari "kota fisik" menjadi "kota digital". Pada kota fisik bagian kota yang menjadi lokasi utama interaksi sosial dan ekonomi. Menyediakan sumber daya dan daya dukung lingkungan.Â
Sedangkan di kota digital, bagian kota menjadi lokasi hidup data dan informasi kota. Terhubung ke kota fisik dengan menggunakan antar muka cyber physical.Â
Kekuatan pendorong disrupsi digital, disrupsi akibat adanya pemanfaatan teknologi lanjut muncul pada berbagai sektor kehidupan. Harapannya menjadi kehidupan yang lebih bermakna. (BIS)
Oleh: Bambang Iman Santoso, Neuronesia Community
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H