Bahkan kita secara mudah dapat berpindah dari menghadiri satu rapat ke rapat virtual lainnya dengan sangat cepat. Tanpa harus bersusah payah memesan tiket pesawat maupun kereta, atau harus berjam-jam dan bermacet ria menggunakan kendaraan lainnya.
Banyak bisnis yang berakhir mati. Namun sekarang banyak juga yang bertumbuh seperti yahoo, google, facebook, whatsapp, bukalapak, tokopedia dan lain sebagainya.Â
Bagaimana nasibnya seperti PT Pos Indonesia, yang akhirnya sekarang ikut membantu mengirim bantuan sosial ke daerah-daerah plosok. Bagaimana pula dengan PT Telkom Indonesia?Â
Bagaimana teknis pengiriman uang kepada masyarakat miskin yang tak punya rekening bank dan tidak memiliki nomor telepon serta akses internet. Masih banyak masalah terkait proses digitalisasi yang harus lebih meng-cover seluruh lapisan masyarakat.
Masih ingat dulu juga kan kisah perjalanan bisnisnya Nokia dan Kodak, katakan perubahan transformasi digital gelombang satu. Jadi sebenarnya siapa yang harusnya berubah dan siapa yang telah mengalami perubahan. What really change is... manusianya itu sendiri. The very nature of people is change due to internet.Â
Bila kita masuk membicarakan manusianya, artinya kita akan bersentuhan dengan generasi milenial. Generasinya juga berubah. Ada generasi X, generasi Y, dan akhirnya kita menyebut C Gen atau Generasi C dengan ciri-ciri sifat karakter perilakunya sbb; kreatif, cepat, kolaboratif, no limited to location, dan always connected to the internet.Â
Di samping itu sekarang ada Industry 4.0. Apa ini sebenarnya? Industri 4.0 ujung-ujungnya adalah digitalisasi. Lebih menuju ke arah cyber physical system yang merubah proses-proses kerja fisik seperti yang ada di pertanian, di pabrik dan yang peta kontrolnya menggunakan digital dan cyber.Â
Industri 4.0 menggabungkan berbagai teknologi otomatisasi dengan teknologi siber, termasuk sistem siber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan komputasi kognitif. Kemudian juga menggunakan big data analytics yang sifatnya deskriptif, prediktif, dan preskriptif. Serta akan dikembangkan dengan AI (Artificial Intelligence).
Kemudian dari Industry 4.0 kita ke Society 5.0. Fokus pada pengembangan masyarakat agar dapat menikmati kehidupan yang berkualitas tinggi dengan menggabungkan atau memanfaatkan teknologi canggih dari berbagai industri dan kegiatan sosial mendorong inovasi untuk menciptakan nilai baru.Â
Jepang mencirikan society 1.0Â dimulai dengan masyarakat berburu. Kemudian masyarakat pertanian (society 2.0), masyarakat industri (society 3.0), masyarakat informasi (society 4.0), dan sekarang kita merupakan masyarakat kelima yang berpusat pada manusia atau human-centered society yang berbasiskan teknologi.